Hari yang menegangkan

1434 Kata

Sejak semalam aku masih saja berada di rumah sakit, aku bahkan tidak beranjak semenit pun dari depan ruang ICU ini. Kecuali saat akan melaksanakan sholat, dari tadi pun Tante Dean sudah memintaku untuk sarapan. Namun aku terus menolaknya. Sikap Hani yang sejak kedatanganku tadi malam, tidak berubah sama sekali. Begitu dingin, menganggapku seolah tidak ada. Sampai pagi ini, masih saja terus begitu. Sikapnya itu sangat melukai perasaan ku, sangat! Aku seperti orang yang tidak dianggpnya. Untung saja masih ada Tante Dean dan Om Faiq, yang masih menghargaiku sebagai manusia di sini. Sebentar lagi jadwal operasi Embun, akan segera di mulai. Aku akan ikut menunggu, sampai semua proses operasi selesai. Aku sudah sangat tidak peduli, dengan sikap Hani. Disini hanya Embun yang menjadi fokus utama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN