Pagi ini aku bangun, dengan perasaan yang tidak menentu. Bagaimana, aku tidak canggung? saat semalaman, tidur dengan Mas Reiga. Bukan tidur berdua ya, melainkan tidur bertiga dengan Embun, berada di antara Kami. Semalam saat Embun sudah tidur, Mas Reiga berniat ingin pulang. Namun saat keluar dari kamar, Embun terbangun dan menangis tidak mau ditinggal olehnya. Akhirnya aku meminta, Mbak Ika menginap. Karena Embun benar-benar, tidak mau melepaskan pelukannya dari Mas Reiga. Dengan sangat terpaksa, Mas Reiga harus menginap malam ini. Mas Reiga menyapaku, saat aku membuka mata. “Morning Han.” “Morning Mas, udah bangun dari tadi?” jawab ku, saat melihatnya sedang bersandar di kepala ranjang. Dengan ipad, di tangannya. “Dari jam 4, mau tidur lagi ngak bisa.” “Maaf ya Mas, ngak nyaman ya