Saat ini aku sedang dalam perjalanan, menuju ke kantor. Sejak meninggalkan rumah Hanifa, aku masih tidak bisa menghentikan senyum ku. Mimpi apa aku kemarin, bisa menginap di rumah Hani bahkan tidur bersamanya. Tentunya, tidur dalam arti yang sesungguhnya. Karena, ada Embun diantara kami. Pukul 4 pagi, aku terbangun dengan tangan kebas. Karena semalaman, Embun tertidur di atas lengan ku. Saat melihat wajah Hani, yang sedang tertidur lelap. Membuat ku tidak dapat melanjutkan tidur. Aku habiskan, sisa waktu tidurku hanya untuk memandangi Hani. setelah puas memandang wajahnya. Aku memberanikan diri, memberikan kecupan di dahi Embun dan Hani, mungkin jika dia sedang tidak tidur aku akan mendapatkan amukan darinya. Setelah itu aku memutuskan, untuk melanjutkan mengecek email yang semalam di