CLARISSA Aku terdiam dalam pelukan Marco. Aku bahkan tak percaya kalau aku akhirnya mengunjungi makam Alec. Aku menarik diri dari pelukannya, tanpa banyak bicara lalu turun dari mobil. Marco langsung mengikutiku. Ia berdiri di sampingku, menggengam tanganku seolah memberi support. Aku membalas genggaman tangannya, lalu melangkah memasuki areal pemakaman. Meskipun tak pernah ke sini, aku masih hafal di mana Alec dikebumikan. Aku tahu tempatnya meski aku hanya ke sini saat upacara pemakaman Alec. Aku mendadak berhenti, pusara Alec masih terpisah 5 kuburan. Tapi aku mendadak tak sanggup. “Hey! Ada aku, Clar. Gak usah takut!” Bisik Marco di sampingku. Aku menghela nafas panjang dua kali. Menenangkan diriku. “Kamu tunggu sini dulu yaa. Aku ke sana duluan sebentar. Boleh?” “Sure baby!” S