Wilson baru saja tiba di kantor. Ia memasuki ruangannya dan melepas jasnya. Membuka laptopnya dan membalas beberapa email yang masuk. Tidak berapa lama, Wilson pun menghubungi Alvin untuk masuk ke ruangannya melalui telepon interkom. Seperti biasa, ia selalu meminta untuk dibuatkan kopi setiap pagi. Namun, pria itu cukup terkejut kali ini karena yang mengangkat telepon itu adalah suara seorang perempuan. Ia memegang gagang teleponnya dan terdiam sejenak. "Maaf, sepertinya saya salah menekan nomor," ucap Wilson, lalu menutup teleponnya. Wilson kembali menghubungi Alvin dan memastikan bahwa dia menekan nomor yang benar, tetapi tetap saja yang menjawab teleponnya adalah suara seorang perempuan. "Maaf, Anda siapa?" Suara berat Wilson menyelidik. Ruby yang berada di seberang telepon pun te