Sejak berakhirnya hubungan Tyler dan wanita jalang itu, semakin hari kami semakin dekat. Tanpa kenal bosan setiap hari aku menemuinya, bahkan di akhir pekan. Dan hari ini, klub basket yang dilatih oleh Tyler akan melakukan pertandingan persahabatan dengan sekolah saingannya. Jadi aku datang untuk mendukungnya, membawa dua orang bodyguard sebagai pembawa barang. Karena tidak mungkin seorang Dean yang baik hati, datang dengan tangan kosong. "Hei, Tyler, " sapaku ramah seperti biasanya. "Kamu benar-benar datang, Dean." Pria itu tersenyum menyambut kedatanganku. Oh man! Senyumannya menggodaku. "Tentu saja, ini pertandingan timmu, Buddy. Aku tentu datang." Aku mengambil kesempatan merangkulnya, cukup sulit karena Tyler jauh lebih tinggi dari ku. Tapi selalu ada hasil, selama aku tetap berusa