Mereka bertiga tau mereka ditatap dengan iba tapi Nagara memang ingin ayahnya menyadari kesalahan yang telah ia perbuat pada mendiang mamahnya sedangkan Tama yang masih tak bisa mempercayai apa yang ia lihat membuatnya menatap nanar wajah Gioraya yang tersenyum bahagia seakan-akan dirinya sedang tertidur nyaman bukan meninggalkan dunia dengan terluka. Lalu tak lama ponsel Tama berdering membuat Tama mengasingkan dirinya untuk menjawab panggilan telepon yang sudah bisa Tama tebak pasti Dayunda yang menghubungi Tama karena tadi dirinya pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun dulu. "Halo, ada apa Dayunda? Saya tidak bisa diganggu sekarang!" sahut Tama dingin. "Halo-halo!! Anda lupa pergi tanpa mengatakan apapun! Ada apa, ada apa!! Anda yang kenapa! Pergi gak bilang mau ke mana sampai say