Darmi dan Mana berjalan berdampingan sembari mengobrol. Mereka sudah berbaikan, sehingga kembali terlihat santai. Darmi juga sudah tidak menunjukkan ekspresi sebal atau benci. Perempuan dengan lensa kontak itu sudah memaafkan Mana. Dia tidak bisa memaksa Ribut untuk mencintainya, jadi memutuskan untuk menyerah. Lagipula, orang yang dicintai dari jauh selama ini, tiba-tiba datang dan menawarkan pertemanan, meskipun tidak secara langsung, dia tidak bisa menolak permohonannya. Lagipula, jika dipikir-pikir, dia hanya akan rugi kalau bermusuhan dengan Mana. Mana bukan lagi anti fans Ribut atau sekretaris biasa, dia adalah tunangan CEO perusahaan, bermusuhan dengan Mana, hanya akan merugikannya. Bahkan, dia mungkin bisa dipecat. Walaupun dia yakin, Ribut bukan orang jahat dan tidak professional.