Arga turun dari mobilnyam baru pulang dari kantor. Dia tersenyum tipis, teringat peristiwa tadi pagi, saat mengantar Mana ke kantor. Perasaannya berbunga-bunga, happy. Sejak dulu, dia memang memiliki perasaan khusus kepada Mana, meskipun perempuan itu telah menolaknya. Padahal, dia sangat berharap kalau Mana akan menerimanya. Akan tetapi, perempuan itu lebih memilih Ribut, seorang lelaki yang menurutnya, sama sekali tidak baik untuk Mana. Dia kecewa, tetapi berusaha untuk menerima, setidaknya, untuk saat ini. Dia ingin mengubah pikiran Mana dengan caranya sendiri, dengan membuktikan dia lebih baik dari Ribut, misalkan. Itu sebabnya, dia mencoba untuk keluar dari zona aman. Meskipun perusahaan Komala terpusat pada game, dia berusaha untuk merambah bisnis iklan. Komala juga setuju dengannya.