Menit demi menit berlalu, mereka telah tiba di stasiun kota, Bastian meminta supir keluarganya untuk menjemput mobilnya, Bastian mengedarkan pandangannya ke sekeliling stasiun itu, ia menatap kagum stasiun yang menurut Bintang biasa saja, Bintang mengeleng-gelengkan kepalanya melihat Bastian yang seperti anak TK yang sedang di ajak karya wisata ke kebun binatang. Ia tidak pernah membayangkan lelaki angkuh yang di kenalnya itu memiliki sisi lain yang begitu manis dan lucu. Karena saat ini jam kerja, kereta yang mereka tumpangi tidak begitu padat sehingga mudah bagi mereka menemukan tempat duduk. Senyuman tidak pernah menghilang dari wajah tampan Bastian dan Bintang, seumur hidupnya baru kali ini Bintang merasa bahwa ia hanyalah seorang gadis biasa yang bisa bahagia dengan sebuah kencan sep