"Emm" Gumamku kecil seraya membuka mata, sedang enak-enaknya tidur.. aku merasakan ada benda dingin yang menyentuh kulitku, saat fokusku telah kembali.. aku shock!! "WAAAAAAAA!!" Aku berteriak lantang seraya mundur sejauh mungkin dari setan yang sedang mengores perutku menggunakan pisau tajamnya hingga aku jatuh ke bawah lantai. "Selamat pagi Marv.. " Sapa si setan dengan tawa riang, sangat kontras dengan pisau yang telah basah oleh darahku dan sebuah botol kecil untuk menampung darah yang merembes keluar dari perutku. "Sialan kau Elanor! Kau berniat membunuhku!?" Makiku marah. Refleks aku menyentuh luka gores di perutku, wajahku langsung pucat saat menemukan banyaknya darah yang keluar dari luka itu, apa aku akan mati kehabisan darah!? Elanor memutar matanya "Jangan cengeng Marv, it