Prasangka Nyata (2)

1352 Kata

“Ibumu mengirimiku pesan, katanya pakaianmu dalam perjalanan,” ucap Argan sambil lalu. “Aku tadi lupa memberitahu, kamu memang seorang partner, tapi jangan lupakan kewajibanmu. Maksudnya, melayaniku, tentu saja bukan hal yang mengarah ke hubungan suami istri. Karena demi apa pun, aku tidak bisa membayangkan melalukan pertama kalinya dengan orang yang sudah berpengalaman. Ah, apa aku terlalu lancang? Jangan tersinggung, Partner.” Jihan menahan kemarahan dalam hati. Bergegas Jihan pergi dari hadapan Argan lalu memasuki kamar yang ditunjuk Argan sebagai kamarnya selama di sini. Setidaknya, Argan tetap memberikan Jihan ruangan yang nyaman, walau kata-kata yang ditunjukkan begitu tajam sampai melukai yang mendengarnya. Pelan langkah Jihan mendekati kasur kemudian mendudukkan diri. Rasanya mel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN