Sebuah Kode

1165 Kata

Ayra duduk terpekur sambil memegangi bibirnya yang bengkak. Jika saja tidak ada warga yang melintas, Bhara pasti belum melepaskan ciumannya di bibir wanita itu. Tidak hanya membuat bibir Ayra bengkak, Bhara juga meninggalkan banyak bekas kemerahan di leher wanita itu. Dan tentu saja pria itu melakukannya dengan cara yang elegant, sehingga Ayra tidak mampu menolak sentuhannya. "Dia berlaku manis hanya untuk membuatku terluka, benar-benar tidak punya perasaan," gumam Ayra menahan sesak di d4d4nya. "Ibu! Alika ingin minum s*s* miliku! Bolehkan aku memberinya sedikit?" Terdengar suara Zeydan bertanya dari ruang tamu. Ayra yang mendengar suara teriakan putranya, buru-buru bangkit dari duduknya, lalu melangkah ke ruang tamu. "Ada apa, Nak?" tanya Ayra sembari duduk di depan kedua anaknya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN