Kehilangan mahkota

1119 Kata
Pengaruh obat perangsang dengan dosis tinggi membuat Allana gadis polos itu, seperti bukan dirinya. Semua di luar kendali dan menguntungkan sang idola. Allana justru terlihat agresif begitu berada diatas ranjang, dia terlihat menarik tangan K yang masih duduk di pinggir kasur. Hingga membuat K jatuh tepat diatas tubuh mahasiswi semester dua itu. "Apakah kau tak menyesal jika kita melakukannya malam ini?” bisik K menatap Allana dalam, “Ingat, semua yang kita lakukan malam ini, adalah sesuatu yang sana-sama kita inginkan, apakah kau bersedia?" bisik K setelah mengecup bibir Allana, wanita muda itu hanya menggeleng dengan senyum lebar dan mata sayu. "Bisakah kau berjanji padaku, bahwa kau tidak akan menuntut apapun di kemudian hari..? " tanya K lagi, dan kembali dia hanya mendapat anggukan dari sang wanita. Allana tak banyak berkata, dia terus membalas serangan dengan panas, sesekali dia berada diatas mengembangkan senyum manis yang di milikinya, senyuman yang membuat banyak teman kampusnya menggilainya, senyuman yang membuat salah satu dosen memberikan perhatian lebih kepadanya. Ya. Dosen muda nan tampan menaruh hati kepadanya tanpa disadari oleh Allana. Dosen yang merupakan seorang pengacara terkenal dari keluarga pengusaha kaya. Tapi kini Allana yang polos berubah begitu liar menghadapi K yang notabene bukan pria yang dia kenal, Allana justru menebarkan senyuman indahnya dihadapan K, hingga membuat K semakin beringas menghadapi Allana, K yang bak mabuk kepayang bersentuhan dengan Allana yang berbeda dengan wanita lain yang dia sentuh. Dengan penuh kelembutan K membelai Allana, mencoba menumpahkan seluruh rasa yang ada, dia memperlakukan Allana dengan penuh kasih, hingga membuat Allana semakin terbuai dibuatnya. Entah siapa yang memulai, kini mereka telah melepaskan semua pakaian yang mereka kenakan satu persatu, sejenak K terpaku memandang tubuh Allana yang masih sangat kencang dengan kulit putih mulus, tubuh molek milik Allana membuat K beraksi dengan nafsu yang sudah memuncak di ubun- ubun. K tak menyangka dibalik balutan busana Allana yang sederhana terdapat keindahan surgawi di dalamnya hingga membuatnya semakin ingin terus mengeksplore keindahan yang di miliki wanita itu malam ini. Inikah surga tersembunyi itu? Aku harus menikmatinya perlahan dengan segenap rasa yang ada. K mulai melakukan aksinya seperti biasa, tapi kali ini dia sedikit merasa heran, karena ternyata Allana benar-benar masih perawan, lalu K menatap kearah camera yang sengaja dia pasang untuk merekam semua adegan yang akan terjadi, hal yang langka bagi K bisa menikmati keperawanan seorang wanita, bahkan ini adalah moment perdana K bisa merasakan bagaimana rasanya darah perawan, dan untuk menikmati itu semua, kini K berani melepaskan alat pengamannya. Ya. Untuk pertama kalinya, sejak menikmati tubuh wanita-wanita cantik, ini adalah moment langka dimana dia dengan penuh percaya diri melepas kondom yang selalu dia kenakan. Tujuannya tak lain adalah demi bisa merasakan sensasi sentuhan sesungguhnya bagaimana kenikmatan bercinta dengan seorang wanita. Di tambah wanita ini sama sekali belum tersentuh oleh siapapun dan di jamin ke-sterilan wanita ini. K menikmati malam yang panjang dan begitu memabukkan baginya, hingga membuat K lupa diri. Moment langka yang sengaja dia abadikan untuk konsumsi pribadi dan sebagai kenang-kenangan ini, tentu saja membuatnya ketagihan setelah membutuhkan beberapa jam untuk menembusnya, ditambah dengan melihat bercak darah yang ada di atas sprey kasur berwarna putih itu, semakin membuat K ketagihan mengulang aksinya hingga berkali-kali, dengan berbagai posisi. Sampai dia lelah dan tergeletak lemas disamping Allana, dia membiarkan Allana yang sudah terkulai lemah tak bertenaga memeluknya dengan erat. Kau memang telah menyakiti harga diriku, tapi kau mampu membawaku ke rasa lain yang tak pernah aku alami. Kau mampu melebur semua amarahku. Terimakasih untuk malam indah ini. Aku berjanji akan membalasmu dengan harga yang setimpal, aku akan membayar malam ini dengan mahal, tunggu aku hingga saat itu tiba. Walau biasanya dia tidak akan pernah mau tinggal walau semenitpun, jika telah melaksanakan hajatnya, tapi kali ini dia bahkan membalas pelukan Allana dan mengangkat kepala Allana untuk meletakkan dibahunya agar membuat Allana nyaman di tidurnya. “Hhh, aku harus segera kembali bekerja, meski aku sangat menginginkan untuk lebih berlama-lama di dekatmu, apakah kau tak kecewa jika aku langsung pergi, setelah malam ini?” tanya K menatap mesra kearah Allana. “Terimakasih untuk malam yang indah ini, mari kita tidur…” Waktu terus berlalu dan kantuk mulai menyerangnya, K mengecup kening Allana yang telah tertidur pulas di bahunya dengan wajah berseri hingga membuat K menatap Allana tak berkedip, sungguh terlihat sangat cantik bersinar dengan tubuh polosnya, dan K akhirnya merebahkan kepalanya di bantal lalu tertidur bersama dengan pulas dan saling berpelukan. Jauh di lubuk hati K ada rasa bahagia karena bisa menikmati bagaimana tidur dengan perawan dan berwajah cantik serta memiliki tubuh yang molek. Tapi di satu sisi ia menyesal telah melakukan hal itu kepada Allana, merusak mahkota wanita yang mungkin telah bersusah payah menjaganya, K merasa ia harus bertanggung jawab akan perbuatannya kali ini, karena kali ini bercinta dengan wanita yang tak mengharapkan apapun darinya, bahkan mengabaikannya dan tak menghiraukan keberadaannya, hal itu membuktikan bahwa wanita itu tak perduli dengannya. Tapi kembali lagi, keegoisan hatinya dan rasa rendah diri yang ia miliki, karena rasa traumanya di masa lalu, hingga membuatnya menghalalkan semua yang di lakukannya saat ini, demi kepuasan hati dan mengobati rasa rendah dirinya,dan ia memilih menutup mata akan bisikan hati nuraninya. Malam cepat berlalu tanpa terasa bagi K, dan ini adalah perdana baginya tidur tanpa mengonsumsi obat, atau pingsan saat minum alkohol, seolah malam ini adalah malam ternyaman bagi K sepanjang hidupnya, hingga membuatnya terlelap tanpa terbangun sedikitpun, K yang biasa mengalami mimpi buruk, membuatnya kesulitan untuk dapat memejamkan mata, berbeda dengan saat ini, ia tertidur dengan nyenyak sampai sinar matahari menyilaukan matanya, hingga membuat kedua matanya terbuka dengan sedikit malas, lalu ia memejamkan matanya kembali, sampai kemudian ia tersadar bahwa ia harus melakukan pekerjaannya sebagai pekerja seni dengan kontrak film yang telah ia tanda tangani. K mendengus kesal karena otak nya tak bisa di ajak kompromi dengan kedamaian matanya yang saat ini tengah ia nikmati. Dengan malas dia kembali membuka matanya dan menatap wanita cantik yang masih terlelap di dekapannya. K memperhatikan wajah wanita yang menyajikan jutaan kenikmatan untuknya dengan seksama, ia menatap di setiap lekuk tubuh molek milik wanita di dekapannya, hingga K memutuskan untuk duduk. “Aku harus bekerja terlebih dahulu. Sampai ketemu nanti...” bisiknya perlahan tepat di telinga Aklana. Dia dengan sangat hati - hati mengangkat kepala wanita yang bahkan tak dia tak kenal namanya, lalu dengan perlahan dia mengecup kening wanita itu, dengan sesekali ia memegang kepalanya yang masih terasa sakit karena pengaruh alkohol yang ia konsumsi. K menatap langit-langit kamar hotel presiden suite yang biasa ia gunakan untuk bercinta dengan beberapa wanita atau sekedar melepas penatnya selama ini, Ia meremind semua kejadian semalam, dan mengingatnya secara terperinci, lalu perlahan ia bangkit dan berdiri lalu mengambil kimono untuk menutupi tubuhnya dan berjalan menuju kulkas untuk mengambil air mineral yang telah tersedia didalamnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN