''Terus, Runa harus panggil apa dong?'' tanya Aruna serius menanggapi Ardan. ''Apa kek'... yang penting jelas existensi kita bedua yang punya label suami istri,'' jawab Ardan tegas dengan wajah semringah, dia senang karena Aruna mau mendengar keluhannya dan bersedia mempertimbangkan permintaannya. ''Kenapa enggak di kalungin aja surat nikahnya ke mana-mana?!'' sahut Aruna yang keki. ''Lu mau?!'' seru Ardan bertanya dengan ekspresi menantang, dia kesal dengan tanggapan asal dari Aruna. ''Enggak sih... hehehe...'' jawab Aruna sambil terkekeh menggelengkan kepala dengan sangat antusias. ''Itu tauk...'' sahut Ardan dengan ekspresi gemas, ''Udah ah, pokoknya gue enggak mau di panggil mamang lagi!'' seru Ardan lagi tegas. ''Ya udah, Runa harus panggil apa dong?'' tanya Aruna lembut, dia me