Dari kejauhan Ardan melihat Aruna duduk di bangku ruang tunggu NICU dengan kepala terangguk-angguk karena mengantuk. Aruna yang sadar akan posisinya sebagai seorang wanita, dia tidak mau merebahkan tubuhnya yang sudah kelelahan, di tempat umum. Karena di ruang tunggu itu, tidak hanya ada dirinya saja. Tapi, ada beberapa orang yang lain, di antaranya adalah lelaki yang bukan muhrim. Ardan yang paham dengan hal itu, segera menghampiri Aruna dan menangkap kepalanya yang jatuh setelah terangguk-angguk karena menahan kantuk yang tidak tertahankan. Sadar akan kehadiran Ardan, seorang ibu yang duduk di sebelah Aruna segera bergeser, memberikan Ardan tempat duduk di samping Aruna, kemudian perlahan dia meletakkan kepala Aruna di bahunya yang besar. ''Baru pulang kerja, nak?'' tanya ibu yang me