Bab 24 Rahma Selama dua setengah tahun terakhir, aku merajut kehidupan dengan lelaki yang kucintai. Meskipun pada tahun kedua sudah kerap dilengkapi pertengkaran, aku masih bisa menikmatinya. Mas Iwan dan keluarga sangat mengharapkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangga kami. Sayangnya, aku tak hamil juga. Setelah penantian panjang yang diiringi putus asa, akhirnya dua garis merah itu jadi milikku juga. Aku sangat bahagia karena Mas Iwan dan keluarganya memperlakukan aku dengan manis. Humaira pun perlahan membaik. Meskipun uang untuk pengobatan dari Keysa kupangkas setengahnya, akhirnya dia mulai sembuh. Hidup sebagai manusia tak normal dalam kurun waktu lumayan lama membuat Humaira kesulitan mendapatkan jodoh. Beberapa kali, aku mencarikan jodoh—aku berbuat seperti itu, karena t