Bab 10 “Assalamualaikum, Ra.” Suaranya terdengar, beriringan sdengan daun pintu yang kubuka. Sejenak aku mematung, senyum itu mengembang begitu saja. Mas Laksa tengah berdiri di samping mobilnya dengan gawai yang ditempel pada teling. “Waalaikumsalamm” jawabku seraya menurunkan ponsel dan mematikan sambungan telepon. Mas Laksa berjalan mendekat. Ditentengnya satu keresek hitam, lantas diserahkan padaku. “Apa ini, Mas?” Aku menerimanya dan meneliti isi yang ada dalam plastik. “Sop iga sapi, Ra.” Mas Laksa berdiri dalam jarak kurang dari satu meter. Aroma maskulin menguar dan menusuk penciumanku. Ada tiga kantung dalam plastik itu dan tiga bungkus nasi putih. Aku menautkan alis dan menatapnya. “Kok ada tiga, Mas?” Lelaki itu menggaruk tengkuk. Belum sempat ia menjawab, perhatianku te