"Dari mana?" Ia reflek menoleh. Bukan ia yang ditanya. Tapi anak lelaki yang berjalan di belakangnya. Lalu ia kembali melanjutkan langkah kakinya menuju rumah. Ia membabat habis rumah-rumah yang berada tepat di dekat pinggiran pantai. Tentu saja ia membantai untuk mewawancarai mereka. Begitu hari terlalu sore, ia akhirnya beranjak. Seharian ini ia solat di mushola sembari menikmati hari. Sebelum pulang, sempat mampir ke warung untuk membeli makanan. Ia kan berpuasa hari ini. Ia berjalan kaki di pinggiran jalan. Sebenarnya sangat lelah. Apalagi tak ada asupan sama sekali. Tapi ia lega karena setidaknya ia mendapatkan sekitar 12 orang. Banyak? Iya. Ia sampai bosan. Sebetulnya harusnya dibatasi sampai 8 saja. Tapi ia merasa masih bisa menggapai 4 orang. Toh biar sekalian lelah. Besok akan