"Syiah Kuala." "Aaah di Banda Aceh ya, kak?" Ia memanggilnya kak karena Maira mengira kalau perbedaan usia mereka tak begitu jauh. Ia tidak memanggil ibu seperti yang dilakukan oleh Azka dan Reni. Ya ia bukan mahasiswanya kan? Hanum mengangguk dengan senyuman kecil. Perhelatan makan siang ini hampir selesai. Bahkan sudah dibawa ke depan rumah. Rumahnya tak terlalu jauh dari rumah Maira. Letaknya memang di sebelah lapangan bola. Bahkan rumah Maira pun bisa dilihat dari sini karena hanya terhalang lapangan bola. Begitu keduanya sama-sama tiba di halaman depan yang menyambung ke lapangan bola, suasana ternyata jauh lebih ramai dan riuh dibandingkan tadi. Tentu saja banyak warga yang datang termasuk pak kades dan istrinya yang muncul. Lalu makin heboh lagi saat kapten datang. Tak lama, a