Menepi dan merangkai ulang rencana hidup. Itu lah yang ia lalukan saat ini. Pudar sudah rencana untuk menikahi perempuan. Tapi tak apa, ia tetap bisa melanjutkan hidup bukan? Karena mau ada Maira atau tidak di sisinya, ia tahu kalau kenyataan takdir itu memang hanya Allah yang tahu yang mana yang terbaik. Kini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan sesekali berwisata seperti hari ini. Ya untuk menghibur diri. Ia tak mau terlalu berpikir tentang satu perempuan yang telah memilih lelaki lain untuk menjadi imamnya. Ia menarik nafas panjang lantas mengarahkan kameranya pada suasana alam di musim ini. Ia berusaha untuk tak terlalu terpaku lagi pada satu perempuan. Apalagi perjalanan hidupnya juga amsih sangat panjang. Ia harus fokus pada hidupnya sekarang. Sibuk lah untuk membah