Kepala Desa menceritakan keadaan desa mereka yang sering diserang oleh monster buas setiap hari kepada Zeth setelahnya. Meski terdengar berbahaya, namun desa ini tetap dapat bertahan karena bantuan dari para ‘pengelana’. Meski terdengar sangat mulia, sebenarnya para pengelana ini sengaja memburu monster buas itu untuk mengambil bagian tubuhnya untuk dijual kembali dengan harga yang sangat mahal.
Menurut Kepala Desa, meski monster buas yang sering menyerang desa mereka berbahaya, semua monster tersebut merupakan hewan buas yang sangat langka, atau lebih tepatnya hewan buas yang seharusnya tidak pernah ada di dunia, memiliki nilai tinggi karena kualitas terbaik pada bagian tubuh mereka. Seperti kulit, tulang, kuku, bahkan darah dari beberapa monster itu.
Monster buas yang sering menyerang desa mereka merupakan ‘turunan’ dari Hydra, yang merupakan salah satu makhluk legendaris yang bersembunyi di bagian hutan terdalam di dekat desa tersebut. Hal itulah yang membuat para pengelana mempertaruhkan nyawanya untuk memburu monster tersebut.
Zeth mendengar perkataan Kepala Desa tanpa menjedanya sekalipun. Pantas saja, meski desa ini sangat terpencil, tetapi dilihat dari bangunan serta teknologi yang dimiliki oleh desa ini cukup baik. Kemungkinan besar bagian tubuh dari monster buas itulah yang membantu desa ini menjadi begitu maju.
Kemudian, sebuah pertanyaan muncul di kepala Zeth. “Ada satu hal yang inginku tanyakan, Kepala Desa.”
Kepala Desa mengangkat kedua alisnya mempersilahkan Zeth bertanya.
“Mendengar ceritamu sebelumnya, sepertinya bagian tubuh monster ini juga sangat bermanfaat bagi desa ini. Seandainya aku dan teman-temanku berhasil memburu Hydra dan melenyapkannya … bukankah salah satu faktor yang menjadi sumber pembangunan desa ini akan hilang?”
Mendengar pertanyaan itu, Kepala Desa hanya bisa tersenyum miris. “Itu benar. Jika monster buas itu tidak ada lagi, tentu desa ini akan kesulitan karena salah satu hal yang dapat membuat desa ini makmur hilang dengan memperjual belikan tubuh monster-monster itu sebagai hal untuk memutar uang.
“Tetapi, selama p*********n monster itu, banyak orang yang tidak bersalah kehilangan nyawa mereka. Sebagai Kepala Desa, aku tidak bisa menjadi orang yang serakah.”
Zeth tertegun beberapa saat setelah mendengar jawaban dari Kepala Desa itu. Jika Syville mendengarnya, pasti ia tidak akan ragu untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
“Baiklah kalau begitu, Kepala Desa. Aku akan membicarakan hal ini dengan teman-temanku yang lain,” kata Zeth akhirnya menyerah. Ia sebenarnya ingin menolak permintaan itu. Tetapi … Zeth tidak tega untuk melakukannya.
Wajah Kepala Desa semakin cerah. “Oh, terima kasih! Terima kasih! Kalau begitu, biarkan orang tua ini yang membayar semua biaya penginapan serta makanan untuk kau dan teman-temanmu.”
“Tidak perlu …”
“Tolong jangan menolaknya! Bayaran sekecil ini tidak akan bisa membalas kebaikan hati Sang Penyelamat,” potong Kepala Desa sambil berlutut di depan Zeth.
Dengan cepat ia membantu Kepala Desa untuk berdiri. Akhirnya menerima kebaikan hati Kepala Desa. Padahal, koin emas yang berada di tas Syville masih sangat banyak.
“Kalau begitu aku akan kembali terlebih dahulu, Kepala Desa. Aku tidak bisa berlama-lama mengganggu seseorang yang sangat sibuk,” kata Zeth yang akhirnya berhasil membuat Kepala Desa berhenti untuk berlutut padanya.
“Tentu … tentu. Izinkan aku mengantarmu keluar, oh dan … Teo!” sahut Kepala Desa. Dengan ajaib tiba-tiba Teo muncul di samping Kepala Desa. “Antar Sang Penyelamat desa kita kembali ke penginapannya.”
“Baik, Kepala Desa! Mari saya antar, Sang Penyelamat,” kata Teo kembali berbicara formal.
“Tolong panggil Zeth saja …” akhirnya permintaan Zeth diterima setelah ia memaksa Kepala Desa dan Teo untuk memanggilnya dengan namanya sendiri.
.
.
Zeth kembali memerhatikan sekitar desa itu selama ia kembali ke penginapannya. Pantas saja banyak orang-orang dengan persenjataan lengkap di desa ini. Ternyata mereka orang-orang yang disebut sebagai ‘pengelana’. Jika didesanya, mungkin mereka bisa dipanggil sebagai pemburu. Tetapi bedanya desa ini memburu monster buas untuk dijual bagian tubuhnya yang akan digunakan untuk membuat berbagai macam peralatan. Jika di desa Zeth, pemburu bertujuan untuk memakan hasil buruannya.
Sebuah bangunan yang terlihat cukup besar menarik perhatian Zeth karena banyak pengelana yang keluar masuk dari bangunan itu.
Sambil mengusap dagunya, Zeth berkata pada Teo yang berjalan kaku di sampingnya. “Teo, gedung apa itu?”
Teo melihat ke arah yang Zeth tunjuk. “Oh, itu merupakan gedung serikat, Tuan Zeth.”
“Gedung serikat?” tanya Zeth yang masih belum mengerti.
“Itu benar. Di gedung itu biasanya beberapa permintaan dipasang untuk memburu monster dengan pilihan tertentu. Di gedung itu pula yang menjadi tempat jual beli bagian tubuh monster buas, Tuan Zeth.”
Zeth hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban dari Teo. Sepertinya jika Syville setuju untuk membantu desa ini dalam berburu Hydra … mereka harus mengunjungi gedung ini terlebih dahulu.
Ia juga harus waspada dengan ‘monster buas’ lainnya, karena ia belum pernah melihat rupa makhluk itu. Apa seperti hewan buas yang dengan senang hati menyerang Zeth dan yang lainnya selama perjalanan mereka? Atau seperti makhluk panggilan dari buku Grimoire?
Tanpa sadar, Zeth sudah sampai di depan penginapan. “Saya telah bercara kepada pemilik penginapan ini, Tuan Zeth. Sehingga kau tidak perlu membayar kamar mau pun makanan yang disediakan oleh penginapan ini.”
“Ah, terima kasih …”
“Dokter yang merawat teman Tuan Zeth akan memeriksa keadaan teman Tuan Zeth yang terluka setiap harinya. Untuk biaya perawatannya juga sudah ditanggung oleh Kepala Desa …”
Hmmm … meski sudah sadar beberapa waktu lalu. Tetapi kali ini Zeth yakin kalau Teo sangat bisa diandalkan! Apa dia asisten Kepala Desa?
“Terima kasih, Teo …”
Teo meletakkan tangannya di d**a dengan hormat. “Hal sekecil ini tidak sebanding dengan bantuan anda dan teman-teman anda, Tuan Zeth.”
Uhh … tolong hentikan. Jika seperti ini aku dan Syville tidak akan bisa menolaknya! “Jangan seperti itu, Teo. Terima kasih karena telah mengajakku berkeliling juga. Kalau begitu, aku akan memeriksa keadaan teman-temanku yang lain.”
“Tentu, Tuan Zeth. Jika kau butuh bantuan saya, anda bisa memberi tahu pemilik penginapan. Dengan cepat pasti saya akan tiba di sini, Tuan Zeth.”
Zeth hanya bisa tersenyum kaku dan cepat-cepat masuk ke dalam penginapan itu. Rasanya punggungnya semakin berat karena harapan Teo dan Kepala Desa yang sangat tinggi pada Zeth …
Ia langsung menuju kamar Syville dan Key setelah berpamitan pada Teo. Syville sudah bangun dari tidurnya, dan dilihat dari beberapa potong roti yang telah berkurang, sepertinya ia sudah makan.
“Oh, Zeth. Kau kembali,” kata Syville setelah sadar kalau Zeth yang masuk ke kamarnya.
“Bagaimana keadaan Key?” tanya Zeth sambil berjalan mendekati kasur Key.
Syville menggelengkan kepalanya. “Dia masih belum sadar juga … dokter yang kemarin merawat luka Key datang berkunjung. Dia mengobati luka Key dan mengganti perbannya.”
Zeth menganggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban dari Syville. Sepertinya butuh waktu yang cukup lama untuk Key sembuh. Andai saja ada seorang penyihir yang bisa sihir penyembuh di desa ini …
“Kau habis dari mana, Zeth?” pertanyaan Syville kembali menyadarkan Zeth dari lamunannya.
“Aku habis dari kantor Kepala Desa. Oh, ada hal yang ingin kubicarakan, Syville …”
Setelahnya Zeth menceritakan semua pembicaraannya dengan Kepala Desa pada Syville. Ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya selama Zeth bercerita, beberapa kali tersenyum miris ketika mendengar kata ‘seseorang yang terpilih’ dari mulut Zeth.
Syville mengerutkan keningnya setelah Zeth selesai berbicara. Ia melirik khawatir pada Key beberapa kali sebelum akhirnya berkata, “Kemungkinan kita akan tinggal lama di desa ini. Tentu saja, untuk membalas kebaikan orang-orang di desa ini mungkin kita bisa membantu mereka …”
Seperti yang Zeth duga, pasti Syville akan membantu untuk menyelesaikan masalah ini. Syville, oh Syville… kenapa kau sangat baik!? Entah kenapa rasanya Zeth ingin menangis. Misi utama para The Oblivion saja sudah menjadi masalah yang cukup besar untuk diselesaikan. Ditambah dengan ramalan dan kata ‘Yang Terpilih’ selalu muncul setiap kali kelompok mereka berkunjung ke sebuah desa atau kota, akhirnya misi utama mereka terasa akan lebih lama untuk diakhiri.
“Tentu, aku juga tidak keberatan untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Tetapi, jika didengar dari cerita Kepala Desa, masalah utama desa ini adalah monster buas yang selalu menyerang desa dan orang-orang yang berpergian melewati hutan di sekitar sini,” kata Zeth.
Syville berpikir sambil menjepit dagunya dengan telunjuk dan ibu jarinya. “Itu benar. Dari ceritamu, sepertinya makhluk legendaris yang disebut sebagai ‘Hydra’ juga cukup sulit untuk dikalahkan … jika hanya kita berdua aku kurang yakin …”
“Oh, bagaimana jika kita bekerja sama dengan serikat, Syville?” tanya Zeth ketika mengingat para pengelana yang keluar masuk dari gedung serikat.
“Serikat?” tanya Syville bingung.
“Kau ingat desa ini memperjual belikan bagian tubuh monster buas itu? Serikat merupakan lokasi untuk melakukan hal itu. Terlebih, dari apa yang kudengar melalui Teo, serikat juga sering mengumumkan beberapa permintaan untuk berburu monster buas.”
“Oh, apa maksudmu kita bekerja sama dengan serikat dan meminta bantuan dari beberapa orang, Zeth?”
Zeth menganggukkan kepalanya. “Itu benar. Meski tidak banyak yang bisa menggunakan sihir, tetapi dari apa yang kulihat orang-orang yang memburu monster buas sebagai pekerjaan utamanya pasti cukup kuat, ‘kan?”
“Ah … kalau begitu ayo kita coba mengunjungi serikat terlebih dahulu? Ah, kita juga harus melihat monster buas ini seperti apa, ‘kan?” kata Syville.
“Tentu. Tapi sepertinya monster buas ini sedikit berbeda dengan apa yang kita lawan di sepanjang perjalanan ini, Syville. Karena dari apa yang kudengar, monster buas ini merupakan ‘turunan’ dari Hydra sebagai makhluk legendaris. Kemungkinan akan berbeda dengan makhluk panggilan dari buku Grimoire yang sering Ventana gunakan.”
Syville mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dengan perkataan Zeth. “Kalau begitu ayo kita periksa gedung serikat ini terlebih dahulu!” []