54 - Permintaan

2201 Kata
            Zeth dan Syville akhirnya pergi dari penginapan menuju gedung serikat setelah memastikan kalau Key akan baik-baik saja beberapa jam ke depan.             Untung saja Zeth sudah mengingat tempat penting yang mungkin akan mereka kunjungi di kemudian hari, sehingga ia tidak perlu memanggil Teo lagi. Dalam waktu yang singkat akhirnya mereka berdua sampai di gedung serikat.             Zeth mendorong pintu besar yang terbuat dari kayu untuk memasuki gedung itu. Cukup banyak orang yang berada di dalamnya dengan menggunakan perlengkapan untuk bertarung. Pelindung tubuh dan senjata mereka juga cukup bagus. Di dalam gedung serikat itu banyak kursi dan juga meja yang diduduki oleh orang-orang yang sepertinya sudah membentuk kelompoknya sendiri. Melihat itu, Zeth mengingat Baron, Jura dan juga Lucius …             “Ayo kita lihat papan itu terlebih dahulu, Zeth,” kata Syville yang akhirnya menyadarkan Zeth dari lamunannya.             Syville menunjuk ke puluhan papan yang terpasang rapi di hampir seluruh dinding gedung ini. Terlihat banyak kertas yang ditempel pada papan itu, banyak orang yang berkumpul di setiap papan juga, sehingga Zeth dan Syville harus memaksa diri mereka untuk bisa melihat dengan jelas apa yang tertulis di sana.             “Oy apa ini? Ada wajah baru di serikat?” pertanyaan itu terdengar jelas dari belakang Zeth dan Syville. Seseorang dengan tubuh besar yang berotot berdiri di depan mereka dengan wajah yang sombong. Di balik punggungnya terdapat pedang dua tangan yang cukup besar. Ia menyisir rambutnya yang dipotong pendek dengan jarinya. “Nona manis, jika kau pergi dengan seseorang yang terlihat kurus seperti dia, kau tidak akan bisa bertahan di luar sana.”             Tentu saja perkataan itu tertuju pada Syville. Dengan kening yang berkerut, Syville hanya membalikkan tubuhnya tidak menghiraukan perkataan orang yang menyebalkan itu.             Orang itu mendecakkan lidahnya, kemudian berniat untuk menarik tangan Syville untuk kembali memerhatikannya. Tetapi sebelum hal itu terjadi, Zeth sudah berdiri di depannya, menghentikan orang itu. “Kami di sini hanya melihat-lihat sebentar,” kata Zeth singkat.             “Hah, melihat-lihat? Sudah jelas kalian berdua baru datang ke tempat ini. Sepertinya kalian masih belum tahu peraturan serikat, ya?”             Zeth dan Syville tidak membalas perkataan itu karena memang benar mereka berdua tidak mengetahui cara kerja ‘serikat’ ini.             Orang itu mendengus, kemudian menarik seutas tali dari dalam sakunya. Di ujung tali itu terlihat sebuah kepingan emas sebesar ibu jari. Dengan nada yang sombong ia berkata, “Aku seorang anggota serikat dengan pangkat emas, kelompokku juga memiliki kelas dengan pangkat yang tinggi. Jika kalian berniat untuk memburu monster di luar sana hanya berdua saja, bukankah hal itu sama saja bunuh diri?”             “Apa yang dikatakan Tuan Blake itu benar!” tiba-tiba seseorang berkata tidak jauh darinya.  Setelah perkataan itu terdengar, orang-orang mulai membeokan kalimat yang sama.             Blake mengangkat kedua bahunya sambil terkekeh pelan, ia kembali menyisir rambutnya dengan jarinya. “Jadi, gadis manis … bagaimana jika kau bergabung dengan kelompokku?” katanya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Syville.             Sebelah alis Zeth entah kenapa mulai berkedut. Ia ingin melempar sepatu yang digunakannya pada wajah seseorang yang bernama Blake ini. Wajah Syville juga terlihat tidak bersahabat, baru kali ini ia melihat wajah Syville yang seperti itu.             “Ayo kita cari papan yang lain, Zeth,” kata Syville singkat sambil menarik lengan Zeth.             Wajah Blake langsung muram. “Berani-beraninya kau bersikap seperti ini padaku!?” katanya sambil mengepalkan tangannya dan melayangkannya ke arah Syville.             Gerakan Blake sangat tiba-tiba, dan Zeth juga sedikit terkejut dengan Syville yang menariknya begitu saja. Sehingga ia sedikit telat menyadari apa yang dilakukan oleh Blake.             Tetapi, dengan mata yang terlihat sangat dingin dan tajam, Syville menatap tinju yang dilayangkan oleh Blake ke arahnya tanpa berkedip sedikit pun. Sedetik kemudian, tidak hanya Zeth, tetapi Blake dan orang-orang yang melihat kejadian itu terkejut semua.             Dengan mudah Syville menggeser tubuhnya sedikit sehingga serangan Blake tidak mengenai dirinya. Tetapi tidak sampai di situ saja, ia menangkap lengan Blake, berputar membelakanginya dan dengan kekuatan yang bahkan tidak Zeth ketahui, Syville dengan mudah membanting tubuh Blake yang sangat besar ke lantai dengan mudah.             Setelah kejadian itu Blake hanya bisa mengedipkan matanya berkali-kali, begitu pula dengan Zeth yang berdiri kaku di sebelahnya. Syville menepuk-nepukkan kedua tangannya seperti menghilangkan debu kotor yang ada di tangannya, kemudian ia berkata, “Apa seseorang yang memiliki pangkat emas selemah ini?”             Zeth terkejut lagi. Apa Syville marah? Pasti ia marah, ‘kan? Baru kali ini ia melihat Syville yang marah! Ternyata sedikit menyeramkan. Apalagi tatapan mata Syville yang tajam begitu.             Zeth mengusap dadanya beberapa kali untuk menghentikan keterkejutannya. Melihat wajah Blake yang seperti baru saja memakan jeruk yang sangat asam, kejadian selanjutnya pasti tidak akan berakhir dengan indah.             Dengan raungan keras, Blake berdiri dengan cepat. “Kau … berani-beraninya kau melakukan hal itu padaku? Aku akan membuat kalian menyesal jika kalian tidak berlutut meminta ampun padaku sekarang juga!” katanya, kemudian ia menggenggam pedang dua tangannya siap-siap untuk menyerang. Orang-orang yang kemungkinan adalah teman-teman Blake yang dari tadi mengejek Zeth dan Syville juga menyiapkan senjata mereka.             Zeth mendesah panjang, begitu pula dengan Syville. Untung saja, sebelum keadaannya semakin memanas, seseorang yang sangat Zeth kenal berlari tergesa-gesa ke arahnya.             “Tuan Zeth! Maafkan ketidak sopanan kami!” Teo langsung bersujud di depan Zeth dan Syville.             Blake dan teman-temannya hanya bisa memandang dengan wajah yang terkejut pada Teo yang tiba-tiba melakukan hal yang seperti itu.             “Tidak apa-apa, Teo. Sepertinya ini hanya salah paham,” kata Zeth cepat-cepat membantu Teo untuk berdiri.             Teo membungkukkan tubuhnya berkali-kali sambil meminta maaf pada Zeth dan Syville. “Kejadian ini tidak akan terulang lagi, Tuan Zeth … dan …”             “Syville. Maaf karena sebelumnya aku tidak sempat untuk memperkenalkan diri, Teo,” kata Syville ikut membantu Teo untuk berdiri. Wajahnya yang sebelumnya terlihat sangat dingin yang bahkan membuat orang-orang di sekitarnya bergetar ketakutan, berubah setelah melihat Teo. Tidak hanya Teo, tetapi orang-orang yang sebelumnya ketakutan rasanya ingin ikut berlutut ketika melihat senyuman darinya.             “Maafkan kami, Tuan Zeth … Nona Syville …” Setelah mengatakan kalimat itu berpuluh-puluh kali, akhirnya Teo menghadap Blake dan teman-temannya dengan pandangan yang tajam. Kemudian berkata, “Blake. Aku tidak tahu kalau seseorang yang memiliki pangkat yang begitu tinggi di serikat tidak memiliki etika sedikit pun.”             Mendengar hal itu, wajah Blake dan teman-temannya langsung pucat. “Ma-manajer Teo, apa maksudmu …”             “Kau pikir aku tidak tahu apa yang baru saja kau dan teman-temanmu lakukan pada tamu kehormatan desa ini!?” suara Teo yang seperti guntur bergema di seluruh gedung serikat itu, yang semakin menarik perhatian banyak orang. Zeth sedikit takjub dengan sikap Teo yang begitu berbeda ketika ia berbicara pada Zeth dan juga Syville.             “Manajer Teo … sepertinya ada sebuah kesalah pahaman …”             “Salah paham? Mulai hari ini, pangkatmu dan juga teman-temanmu akan dicabut. Semua komisi yang telah kau ambil akan diberikan pada kelompok lain, dan kau tidak akan diterima di desa ini lagi!”             Blake menjatuhkan pedang dua tangannya ke atas lantai. Ia langsung berlutut di depan Teo. “Manajer Teo! Kau tahu hanya ini satu-satunya pekerjaanku dan kelompokku. Jika kami kehilangan pekerjaan ini—”             “Enyah! Jangan pernah menginjakkan kaki kalian di desa ini lagi!” kata Teo sambil melambaikan tangannya pada beberapa orang yang menggunakan seragam yang sama. Orang-orang itu dengan cepat mengusir Blake dan kelompoknya keluar dari gedung itu.             “Tuan Zeth … Nona Syville … mari saya antar ke ruangan saya terlebih dahulu,” kata Teo kembali dengan suaranya yang lembut dan senyuman cerah di wajahnya.             Perubahan sikap Teo yang begitu cepat ini tidak hanya membuat Zeth dan Syville semakin takjub. Tetapi semua orang yang berada di dalam gedung itu.             “Kau … apa kau lihat sikap Manajer Teo pada kedua orang itu!?”             “Baru kali ini aku melihat Manajer Teo bersikap baik seperti itu!”             “Siapa mereka? Apa maksud Manajer Teo dengan tamu kehormatan desa ini?”             “Entahlah? Mungkin mereka juga seorang pemburu dengan kekuatan yang hebat?”             “Lihat gadis itu! Dia sangat manis, terlihat seperti Dewi!”             Mendengar banyak bisikan di sekitar mereka, Zeth dan Syville cepat-cepat mengikuti Teo di belakangnya. Zeth terkekeh pelan karena sudah lama sekali ia tidak mendengar sebutan ‘Dewi’ untuk Syville.             Tidak Zeth sangka, ternyata Teo adalah seorang manajer yang menjalankan serikat di desa ini. Yang awalnya ia berpikir seperti itu … ternyata Teo juga memiliki pekerjaan sebagai asisten Kepala Desa. Zeth semakin takjub dengan seseorang yang bernama Teo ini. Sepertinya dia bisa melakukan pekerjaan apa pun.             Ruangan Teo berada di lantai dua gedung itu. Setelah Zeth dan Syville duduk di sofa ruangan itu, Teo langsung menghidangkan teh dan juga kue kering.             “Sekali lagi maafkan ketidak sopanan kami, Tuan Zeth, Nona Syville,” kata Teo berulang kali.             “Tidak masalah, Teo. Tapi … bukankah tadi terlalu berlebihan? Meski aku juga sedikit marah karena kejadian itu …” kata Syville sambil menggaruk pipi dengan jari telunjuknya malu.             Dalam hati Zeth tidak akan membuat Syville marah ‘sedikit’ pun. “Itu benar, Teo. Bukankah secara tidak langsung mereka juga membantu untuk melindungi desa ini?”             Teo mendesah panjang. “Memang benar, kemampuan Blake dalam bertarung sangat baik, sehingga mengusirnya begitu saja tidak mudah. Apalagi dia bisa menyelesaikan misinya dengan cepat. Tetapi … banyak cerita yang tidak baik mengenai dirinya dan juga kelompoknya. Seperti mencuri hasil buruan orang, melukai anggota kelompok lain saat berburu, dan juga perbuatannya yang tidak bermoral pada pemburu wanita …”             Cangkir yang dipegang oleh Syville sedikit bergetar ketika mendengarnya. Ah … sepertinya Syville marah lagi.             “Tetapi karena kejadian ini akhirnya saya bisa mengusir Blake dan teman-temannya!” kata Teo cepat setelah merasa tekanan mengerikan dari arah Syville.             “Jangan sampai aku melihat mukanya lagi …” gumam Syville pelan. Walaupun pelan, Teo dapat mendengarnya dengan jelas.             Teo berdeham beberapa kali, kemudian akhirnya berkata, “Tuan Zeth, jika anda memiliki keperluan, kenapa anda tidak memanggil saya?”             “Ah … aku hanya ingin memeriksa cara kerja ‘serikat’. Kami juga berpikir untuk melihat monster buas seperti apa yang sering menyerang desa ini,” kata Zeth cepat sebelum Syville kembali marah.             “Tetapi anda bisa memanggil saya terlebih dahulu …”             “Sudah, sudah. Karena kami sudah ke sini, bukankah lebih baik kau membantu kami?” kata Zeth.             Teo mengangguk-anggukkan kepalanya semangat. “Tentu, Tuan Zeth! Kalau begitu … apa yang ingin anda ketahui selain monster buas itu?”             “Aku juga ingin mendengar tentang ‘Hydra’,” kata Syville setelah meminum tehnya.             Teo mengangkat kedua alisnya sedikit terkejut. “Ah … Hydra merupakan salah satu makhluk legendaris, sama halnya seperti griffin. Menurut sejarah desa ini, untuk membangun desa ini, griffin membantu kami. Sedangkan Hydra berusaha untuk menghancurkannya karena makhluk itu menginginkan pusaka kuno yang tersembunyi di desa ini …”             “Pusaka kuno?” tanya Zeth. Kenapa Kepala Desa tidak menceritakan hal ini sebelumnya? Apa karena Kepala Desa belum mendapatkan jawaban pasti dari Zeth dan teman-temannya untuk membantu mereka melenyapkan Hydra?             “Itu benar. Sejarahnya ada sebuah pusaka kuno yang selalu diinginkan oleh makhluk legendaris bernama ‘Hydra’ ini. Sebagai seseorang yang tidak terlalu penting di desa ini … saya tidak mengetahui benda apa itu.             “Untuk hal lainnya juga saya tidak tahu banyak. Tetapi, satu hal yang saya ketahui, terakhir kali Hydra terlihat di dalam hutan yang sangat dalam yang berada di ujung tenggara dari desa ini.”             “Ujung tenggara, ya?” tanya Syville. Ia melirikkan matanya pada Zeth.             Zeth juga membalas tatapan Syville. Bukankah arah tenggara tujuan para The Oblivion sesungguhnya? Tetapi sepertinya tujuan para The Oblivion lebih jauh dari pada lokasi Hydra saat ini.             “Kalau begitu, kami akan menanyakan hal selanjutnya pada Kepala Desa. Untuk saat ini kami ingin melihat monster buas sebagai ‘turunan Hydra’ terlebih dahulu,” kata Syville.             “Oh, tentu! Kebetulan ada permintaan baru-baru ini yang belum diambil oleh seorang pun, hal ini juga cukup mudah untuk dikerjakan,” kata Teo senang sambil berlari kecil ke arah mejanya. Ia mengeluarkan selembar kertas dan memperlihatkannya pada Zeth dan Syville.             “Kemungkinan misinya tidak terlalu berbahaya. Hanya seseorang yang bersedia untuk mengawal dokter untuk mencari beberapa tumbuhan herbal untuk dijadikan sebagai obat.”             Syville mengangkat kedua alisnya. “Dokter … apa dokter itu yang membantu untuk merawat luka temanku, Teo?”             Teo tersenyum senang karena Syville mengetahuinya. “Itu benar! Karena permintaan ini baru saja sampai, saya belum memasangnya di papan permintaan.”             “Kalau begitu biarkan kami yang mengambilnya, bagaimana Zeth?”             “Tentu. Hal ini juga membantu Key untuk cepat sembuh, ‘kan?”             Teo mengangguk-anggukkan kepalanya senang. Karena misi ini kemungkinan akan lama diambil oleh seseorang, selain bayarannya yang sedikit, jumlah monster yang kemungkinan menyerang juga tidak bisa dihitung secara pasti. Kebanyakan orang-orang yang mencari uang tidak akan tertarik untuk mengambil misi ini karena tidak terlalu menguntungkan bagi mereka.             “Ah, tetapi dari yang kudengar, mereka mencari tumbuhan yang cukup langka. Sehingga hanya akan ada di hutan besar yang sedikit jauh dari desa ini,” kata Teo dengan wajahnya yang sedikit sedih.             “Itu tidak masalah. Jika tumbuhan itu bisa menyembuhkan luka teman kami dengan cepat, kami akan bersedia melakukan misi ini sejauh apa pun,” kata Syville tanpa ragu.             Mata Teo semakin berbinar cerah, rasa kagumnya pada orang-orang yang bersedia untuk menyelamatkan desanya semakin bertambah. “Aku dengar kalian harus melewati padang rumput yang cukup luas untuk sampai di hutan itu.”             Mendengar hal itu, Zeth dan Syville langsung kaku seketika. “Jangan-jangan hutan itu …” kata Syville yang tidak mau menyelesaikan perkataannya.             “Hutan yang baru saja kita lewati beberapa hari lalu?” lanjut Zeth.             Syville menggigit bagian bawah bibirnya. Ia tidak mau kembali ke hutan itu lagi, dan melihat tanah yang menghitam seperti hangus terbakar di sana.             Teo memiringkan kepalanya bingung karena keadaan di sekitar mereka berubah. “Uhh … apa ada sesuatu yang terjadi?”             “Tidak ada,” kata Syville cepat. Kemudian menghela napas panjang. “Kapan kita akan berangkat?”             “Oh, saya akan memberi tahu dokter kalau ada seseorang yang menerima permintaannya terlebih dahulu. Kemungkinan butuh beberapa hari untuk menyiapkan perlengkapan perjalanan menuju hutan itu.”             Zeth menganggukkan kepalanya. “Kalau begitu, sampaikan pesan padaku jika mereka sudah siap, Teo.”[]
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN