***AUTHOR*** Puspa membuka mata, Ervan berbaring miring dengan tangan menopang kepala, dan tatapan lekat tertuju ke wajah Puspa. Bibir Ervan mengukir senyuman, refleks Puspa meraba sudut bibir, juga sudut matanya. "Nyonya kecil bangun tidur langsung razia," goda Ervan, membuat Puspa yang mengerti maksud Ervan jadi merah padam wajahnya. Puspa ingin membuang pandangan, tapi Ervan menahan wajah Puspa dengan memegang dagu Puspa. Dikecup bibir Puspa, diraba d**a Puspa pelan. Bibir Ervan merayap turun ke d**a Puspa. "Bapak." "Hmmm ...." "Lupa ya apa yang dikatakan Bunda?" "Eeh apa?" Ervan mengangkat kepala dari d**a Puspa. "Jangan terlalu sering bermesraannya, kasihan bayi ... ehmm, bayi kita," kata Puspa pelan, dan sedikit ragu saat menyebut bayi kita. "Aku akan pelan-pelan saja, Sa