Happy Reading. Kamar itu akhirnya terang benderang. Setelah kegelapan pekat yang cukup lama menyiksa, membuat pandangan mulai terbiasa. Kesya mengerjap perlahan, kembali menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang seperti menusuk matanya tiba-tiba. Kepala Kesya bergerak, mengedarkan pandangan ke seluruh arah. Ada senyum riang di bibirnya ketika mengamati suasana kamar yang sangat indah itu. Kemudian dia mendongak, dan langsung saja matanya bersibobrok pada Sean yang sedari tadi memperhatikannya. Kesya memekik keras ketika tubuhnya ditarik tanpa peringatan dan menempel di tubuh Sean, merapat seolah tanpa celah. Jantung Kesya berdebar, dia bahkan bisa merasakan bagaimana degup jantung Sean yang berpacu kencang, seperti berlomba dengan detak irama jantungnya. "Kau pikir, dengan kau bertingka