Kegelapan Menyingkir

1862 Kata

Happy Reading. Suara isak tangis itu masih terdengar. Sekalipun Kesya sudah berusaha untuk menghentikan air matanya, tapi tetap saja tidak berhasil. Hatinya meringis, ketika melihat tangan bagian atas Sean terluka parah. Ada rona membiru yang mulai menghitam disana pun dengan jejak darah yang mengering. Kesya lalu menggerakkan tangannya yang gemetar, meraih tangan Sean lembut dan hati-hati, kemudian membawa ke pangkuannya. Sean segera menghapus air matanya yang hendak terjatuh di permukaan punggung tangan Sean. Dia tidak ingin semakin menambah rasa sakit lelaki itu. Air mata mengandung garam, yang bisa menimbulkan perih ketika mengenai luka. Sebab itulah Kesya menahan-nahan air matanya ketika hendak mengobati luka Sean. "Kau... terluka parah." Kesya mengamati luka Sean, dad@nya dipenuhi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN