Seseorang masuk ke dalam rumah dengan pintu yang belum sepenuhnya tertutup. Matanya syok menatap pemandangan di depannya. "ARINI!!! APA-APA AN INI??!!" teriak orang itu. Arini dan Ervan tersentak kaget. Keduanya persis seperti seseorang yang ketahuan selingkuh. "Na-na??" Arini segera melepaskan pelukannya dari Ervan. Arini lupa siang tadi ia mengirimkan lokasi rumahnya pada Nana yang ingin berkunjung. "Dia belum tahu tentang kita?" tanya Ervan setengah berbisik. Arini menggeleng. "Rin, ayo bicara sebentar!!" ajak Nana serius. "Ayo ke kamarku." Arini sudah berdiri, tapi Ervan juga ikut berdiri. "Kalian ngobrol saja. Aku mau pulang. Terimakasih makanannya, Rin!" Ervan menenteng tas dan jas nya keluar dari rumah Arini. Setelah mobil Ervan sudah menghilang, Nana berdiri berkacak pingga