BELUM SIAP

1124 Kata

Safa langsung meremas kedua tangannya yang masih tergenggam. Entah motif apa dia mengatakan hal itu padanya. “Safa, dengarkan aku. Aku tidak memaksamu.” Azril pun menimpali sikap Safa yang seolah tidak terima. “Aku hanya menyampaikan agar aku tidak merasa bersalah pada Amih.” Sejak kepulangan itu, Azril selalu didesak oleh ibunya yang ingin bertemu dengan Safa bahkan sampai detik ini sang ibu masih mengirim pesan menanyakan hal yang sama. Namun, Azril sendiri tak bisa menjawab. Sehingga ia memastikan sendiri dengan terpaksa mengatakan hal tersebut. Walau Azril tahu jawabannya jika Safa akan menolak. “Aku tidak tahu, Ril. Aku permisi!” Segera Safa berlari meninggalkan Azril. Hatinya meringis dan wanita itu menangis. Rasanya tidak ingin menyakiti semua orang, tetapi belum siap untuk men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN