Safa sendiri hanya tersenyum menghendikkan bahu tanpa rasa bersalah. Sedangkan, Azril merengek bagai anak kecil karena tak terima dengan apa yang Safa lakukan. “Jangan diganti.” Safa menahan saat Azril hendak menghapusnya. “Kenapa?” Bibir Safa melengkung senang. Kemudian, mengambil ponsel Azril, lalu diletakkan di samping dan tangannya digenggam erat oleh Safa. “Mas tahu nggak kenapa aku memotong fotonya?” tanya Safa menatap intens. Safa sengaja memotong foto bagian wajahnya sehingga yang terpajang hanya bagian tangan yang sedang memegang buket bunga sampai kaki. Azril pun menggeleng bingung. Safa yang mengetahui itu kembali tersenyum, tatapannya begitu intens dan berharap suaminya mengerti dengan keinginan Safa. “Karena aku ingin menjaga. Aku nggak mau fotoku yang sudah menjadi is