Grep! Safa tersentak saat merasakan beban berat di belakangnya. Ia tengah mengetik pun seakan buyar dan langsung menoleh kepada sang pelaku. “Loh, Mas, ko sudah pulang?” Safa mengernyit bingung. Matahari masih menyorot dan suaminya sudah tiba di rumah. Masih terhitung beberapa jam ke depan seharusnya untuk bisa pulang. Namun, entah apa yang terjadi hingga suaminya ada di hadapan sekarang. “Mas sakit?” Punggung tangannya langsung menyentuh dahi Azril untuk memastikan. Kedua alisnya kembali berkerut, tidak ada rasa panas yang menjalar dan suaminya justru tersenyum di saat Safa begitu khawatir. “Ko malah senyum, sih?” Safa heran sendiri. Azril pun terkekeh, lalu membawa Safa duduk di tepi ranjang. Kemudian mengeluarkan amplop dan diberikan kepada Safa. Seolah Safa memberi kode, ia me