Kringg …. Bel pun berbunyi, Meisya dan Steven yang masih berdiri dan mengobrol pun langsung merasa sangat terkejut. Mereka pun saling menatap dan tersenyum bersama. "Steve, anak-anak sudah pulang, ayo kita kesana!" Ajak Meisya dan dia pun berjalan terlebih dahulu dan Steven mengikutinya dari belakang. Steven pun tertawa sendiri sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya.. Dia menertawakan dirinya yang sudah berubah. Karena hari ini, dia bukanlah seperti Steven Zuriel yang dingin, tegas dan sulit didekati. Tapi Steven yang berperan sebagai seorang ayah yang baik, lembut dan juga pria yang sedang berusaha mengejar wanita yang dia sukai. Padahal belum genap sehari dia mengenal Meisya tapi perasaannya terhadap Meisya tidaklah sederhana seperti pertemuan singkatnya. Lebih tepatnya,