"Kenapa, om itu aneh!" Galuh malah merasa aneh saat Teo berlagak seperti laki-laki penggoda yang sedang menunggu untuk di layani.
"Aku menunggu mu untuk tidur Galuh sayang, apa lagi!" Jawab Teo kembali mengelus seprai di sebelahnya seolah meminta Galuh untuk berada di sana.
"Pakai dulu baju Om." Ucap Galuh tanpa menoleh ke arah Teo dan fokus pada cermin di depannya, memakai krim khusus tidurnya, agar efek pantai tadi bisa segera mereda.
"Tak perlu. Bukankah kita akan kembali berkeringat!" Sarkas Teo dan baru setelah itu Galuh menoleh ke arah Teo.
"Maksud Om?" Galuh tidak mengerti apa yang Teo maksud. Dia baru selesai mandi, dan sudah akan kembali berkeringat lagi?
"Kau terlalu banyak bertanya Galuh sayang. Cepatlah, kau harus istirahat, bukankah seharian ini kau lewati dengan berjala
