"Luci,,," sapa Teo saat bangkit dari duduknya dengan di bantu Galuh, kemudian meraih punggung putrinya untuk dia peluk. "Kau datang sepagi ini dan sudah berteriak sekencang ini di rumah Papa?" Sarkas Teo pada putrinya dan baru setelah itu Luci mendapatkan kesadarannya kemudian memeluk erat tubuh ayahnya. "Apa yang terjadi sama Papa? Kenapa nggak kasih tahu Luci dari semalam, agar Luci bisa segera datang!" Tuntut Luci dengan segala kekhawatirannya. "Sayang. Ini hanya insiden kecil. Papa juga gak apa-apa kok. Buktinya dokter juga langsung memberikan ijin pulang karena Papa emang gak terlalu parah." Jelas Teo berusaha menenangkan kekhawatiran putrinya tapi bibik yang baru berbelok ke tempat itu justru ikut menimpali. "Bukan dokter yang mengizinkannya pulang, tapi kata den David, Tuan bersi