18 IAM YOURS

1180 Kata

Ian di puncak, Bun.” Adrian menatap hujan deras yang kini membasahi jendela ruang depan vila yang di tempatnya itu. Menerima telepon dari sang bunda yang menanyakan keberadaannya sekarang ini. Dia memang baru sempat memberi kabar saat dia dan Pelangi kemarin sudah ada di sini.  Merapatkan jaketnya Adrian menggigil kedinginan. Tapi dia tak mau menyerah untuk masuk ke dalam vila. Masih terlalu kesal dengan wanita yang bernama Pelangi. Wanita yang telah mengoyak kehidupannya. Membuatnya bingung dan akhirnya sekarang putus asa. Karena sikap wanita itu tak bisa di tebak. Dua hari ini saja Ian merasa Pelangi masih begitu tertutup. Merahasiakan semuanya, karena Ian bisa melihat tatapan Pelangi yang sepertinya gelisah ketika ada di dekatnya. Semalam, Adrian hampir tak tahan saat mendengar rintiha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN