Adrian masih menunggu. Apa yang akan di ucapkan wanita di sampingnya ini. Dia masih belum percaya dengan semua ucapan Pelangi. Tapi dia juga tak mau memaksa Pelangi, karena istrinya ini terlihat begitu rapuh saat ini. “Aku hanya masih merasa kesakitan karena keguguran itu.” Adrian menyipitkan matanya saat mendengar ucapan Pelangi. Kemudian dia tersadar kalau Pelangi memang baru saja mengalami keguguran dan tentu saja dia tak menanyakan itu lebih lanjut. Adrian langsung menggenggam jemari Pelangi. “Kita perlu ke rumah sakit sekarang. Aku antar kamu sekarang juga ya. Maaf aku tak pernah menanyakan hal itu sebelumnya, aku pikir kamu ...” Pelangi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, tiba-tiba wanita itu merebahkan kepala di bahunya. Tangan Pelangi melingkari pinggangnya, membuatnya terkesi