… 15 menit kemudian., Setelah selesai dari acara makan malamnya, dia terdiam dalam pandangannya lurus ke depan. Beberapa saat kemudian, dia melirik ke belakang. Entah kenapa, rasanya dia ingin sekali melihat pria itu dari jarak dekat. Dia merangkak mendekatinya. Pandangan matanya meniti tubuh pria yang tengah tertidur pulas, tanpa selimut menutupi tubuhnya yang bertelanjang d**a itu. ‘Tampan…’ ‘Dan…’ Bathin Chandly dengan pandangan tertuju pada perut seksinya. ‘Seksi…’ Tiba-tiba sebuah tangan kanan terulur membelai pinggangnya. “Sudah siap makannya, Sweety ?” Gumam pria itu mulai membuka pejaman kedua matanya. Deg! Jantung Chandly bergemuruh. Melihat netra tajam itu seakan memandangnya penuh cinta. Mereka saling berpandangan.