“Sssshhh aahh aku tidak bisa. Aku sangat sibuk!” Tutt… Tutt… Tutt… Panggilan diputuskan oleh Dyrta. Dia menonaktifkan ponselnya. Dan melempar ponselnya kembali di tempat semula. Chandly, dia melihat Dyrta dengan tatapan sendu menahan nikmatnya. ‘Siapa yang menelepon dia lagi ?’ Bathin Chandly seraya bertanya-tanya. Dyrta tersenyum melihatnya. “Rekan kerja ku sungguh sangat menyebalkan, Sweety.” Ucap Dyrta merundukkan tubuhnya, seraya memberitahu Chandly dengan membuat alasan lain. Dan kembali memeluk Chandly. Menjadikan kedua tangannya sebagai bantalannya. Dia mencium bibirnya lagi. Chandly, kedua tangannya kembali memeluk tubuh kekar itu. “Eeeuunngghh eeuunngghhh eeuungghhhh…” Desah Chandly berulang kali menahan nikmat dari gerakan teratur yang