*** Mansion Abraham Althaf, New York, USA., Pagi hari., Kamar Dyrta., Glek! Chandly tersenyum kecut. ‘Oh, Dyrta! Aku harus menjawabnya dengan jawaban yang seperti apa ?’ Zehra dan Zahra saling melirik satu sama lain. Bingung melihat ekspresi Kakak Ipar sepupu mereka yang terlihat bingung. Chandly, dia pikir lebih baik jika sedikit jujur pada mereka. Sekaligus meluapkan semua perasaan yang ada di benaknya selama ini. “Eeuumhh…” Chandly mulai menghela panjang nafasnya. Dan kembali melanjutkan kalimatnya. “Tapi, janji ini hanya menjadi rahasia antara kalian dan Kakak ?” Ucap Chandly seraya mengingatkan dengan jemari kelingking kanannya terangkat di hadapan mereka berdua. Zahra mengulum senyumannya. Sigap dia menarik jari kelingking Ch