Aletha 14

1319 Kata
Hari ini adalah hari dimana seluruh siswa kelas XII MIPA akan melaksanakan study tour ke salah satu muesum untuk melakukan tugas praktik sejarah yang diberikan Bu Rini. Seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya, Aletha bertugas sebagai asisten Aldino, ia harus membantu Aldino mengurus semua aktivitas yang akan mereka lakukan selama tiga hari dan itu sangat menyebalkan menurut Aletha. Hari ini Aletha akan diantar oleh Zio ke sekolah karena cowok itu yang menawarkan diri untuk mengantarkan Aletha dengan motor ninja milik Zio. Tidak lama mereka telah sampai di sekolah, sudah banyak siswa-siswi yang berdatangan juga dengan beberapa bus yang terparkir di sepanjang jalan, bus itu yang akan mereka naiki nantinya. Aletha turun dari motor Zio dan Zio membuka helm full face nya lalu menatap Aletha yang juga sedang melepaskan helm nya. "Nih kak, makasih ya," ucap Aletha sambil memberikan helmnya kepada Zio. "Iya sama-sama Letha, rambut Lo jadi kusut tuh, sini gue rapihin," Zio merapikan rambut Aletha yang sedikit berantakan dengan lembut hingga membuat beberapa orang yang berada di dekat mereka lantas berbisik-bisik melihat Aletha yang sangat dengan Zio. "Woi Aletha!" Aletha dan Zio lantas serempak menoleh ke sumber suara yang telah mengagetkan mereka, Aletha mendengus pelan karena yang menyentaknya tadi adalah Aldino. Cowok itu berjalan mendekati Aletha dengan tatapan sinisnya yang diarahkannya kepada Zio. "Kenapa sih Lo, pagi-pagi udah buat orang kesal aja," ucap Aletha menatap tak suka ke arah Aldino. "Lama banget sih Lo dateng, banyak yang harus Lo urus, inget Lo itu harus ngebantu gue, ini Lo malah asik mesra-mesraan sama cowok," cetus Aldino sambil memasangkan gantungan tali kartu panitia ke leher Aletha dengan kasar yang membuat Zio geram melihat sikap Aldino kepada Aletha. "Lo bisa sopan dikit nggak sih ke cewek? Lo kira dia pembantu Lo, seenaknya aja Lo ngebentak dia," ucap Zio yang akhirnya mengambil suara setelah sedari tadi ia kesal melihat sikap Aldino. "Heh Lo siapa? Lo bukan siswa di sekolah ini kan? Udah pergi Lo sana, nggak usah ikut campur sama masalah gue," sinis Aldino yang membuat tangan Zio seketika terkepal kuat namun langsung ditengahi oleh Aletha. Ia tahu Zio marah kepada Aldino, Aletha langsung tersenyum ke arah Zio. "Udah kak, diemin aja, kak Zio ada kelas kan pagi ini? Kak Zio berangkat gih, nanti kak Zio telat lagi." Zio menghela nafasnya pelan lalu menatap Aletha lalu mengangguk pelan. "Ya udah gue pergi ya Leth, kalau Lo udah sampai di sana jangan lupa kabarin gue, oke?" ucap Zio sambil membelai lembut rambut Aletha yang langsung diangguki Aletha dengan cepat. Aldino berdecih pelan melihat pemandangan di hadapannya kini, ia kesal melihat Aletha, gadis itu selalu saja bersikap norak di hadapannya, tempo hari tersenyum manis melihat Darren dan sekarang gadis itu tersenyum manis lagi melihat cowok yang tidak Aldino kesal. Setelah melihat kepergian Zio, Aletha langsung berjalan memasuki gerbang sekolah namun Aldino langsung menarik gantungan kartu tanda panitianya hingga membuat langkah Aletha terhenti. "Hey, mau kemana Lo?" Aletha mendengus keras lalu memutar tubuhnya menghadap Aldino yang sedang menarik gantungan kartunya. "Ada apa lagi sih Al?" cetus Aletha dengan kesal sambil memperbaiki posisi tas yang sedang disandangnya, ia hendak meletakkan tasnya terlebih dahulu di bus karena tasnya yang sangat berat diisi oleh beberapa pakaian serta buku sekolahnya. "Inget kata buk Rini? Lo harus bantuin gue ngurusin acara ini, tugas pertama Lo, Lo harus absen semua siswa-siswi saat mereka mau masuk ke dalam bus nanti, Lo catet nama-nama mereka, paham Lo?" ucap Aldino sambil melipat tangannya dengan tatapan datar yang membuat Aletha ingin muntah melihatnya. Tidak mau berdebat dengan cowok menyebalkan itu Aletha hanya mengangguki ucapan Aldino dan berlalu pergi meninggalkan cowok itu dengan langkah kaki yang ia hentak-hentakkan di lantai, melampiasakan kekesalannya. Aletha pergi menemui Bu Rini untuk mengambil buku absen serta pena lalu ia mulai mengabsen siswa-siswi yang hendak menaiki bus dan juga yang sudah berada di dalam bus. Setelah mengabsen semua siswa-siswi yang sudah duduk rapi di dalam bus, Aletha turun dari bus dan memeriksa kembali buku absennya sambil sesekali memperbaiki posisi tasnya yang sedari tadi masih di sandangnya. "Hey Leth, Lo nggak masuk ke bus?" tanya Mita sambil turun dari bus dan menghampiri Aletha karena Mita tak tega melihat Aletha yang tampak kerepotan seorang diri di luar bus padahal ada beberapa panitia yang seharusnya ikut membantu Aletha dan ternyata panitia acara study tour yang lainnya sudah mengambil kursi mereka masing-masing di dalam bus. "Bentar lagi Mit, Lo masuk aja duluan nanti gue susulin," ucap Aletha tersenyum tipis sambil memperbaiki letak kacamatanya. Mita menghela nafas pelan, jelas ia melihat ada raut wajah kelelakan dari ekspresi Aletha saat ini. "Hm ya udah deh, nanti kalau udah siap Lo buruan masuk ya, soalnya gue takut kursi Lo bakal di isi orang." "Iya Mit," ucap Aletha yang langsung diangguki pelan oleh Mitra sesaat sebelum cewek itu naik ke bus. Setelah selesai memeriksa buku absensinya, Aletha hendak menaiki bus namun langkahnya terhenti ketika seseorang menahan tasnya, yang membuat Aletha langsung menoleh ke belakang dan menghela nafas pelan melihat lagi-lagi Aldino mengganggunya. "Mau kemana Lo? Absensi udah beres emang?" cetus Aldino sambil memasukkan tangannya ke saku celananya. "Absensi udah selesai, tugas gue juga udah selesai, gue mau masuk ke bus." "Siapa bilang tugas Lo udah selesai? Lo lihat koper punya anak-anak belum dimasukin di bagasi bus, masukin gih," ucap Aldino dengan santainya hingga membuat Aletha melongo mendengar nya, Aletha memejamkan matanya sesaat lalu menghembuskan nafasnya pelan, ia berusaha untuk meredam emosinya. Sabar Leth---batinnya di dalam hati. Aletha membuka bagasi mobil dan menyeret kopernya lalu memasukkannya ke dalam bagasi, Aletha mendengus koper itu sangat berat, pasti para siswi-siswi lah yang membawanya seperti hendak pulang kampung saja. Tidak ada niat untuk membantu Aletha, Aldino hanya berdiri sambil memperhatikan cara bekerja Aletha sambil sesekali ia tersenyum kemenangan. Darren yang baru saja selesai dari toilet tidak sengaja melihat Aldino dan Aletha dari kejauhan, ia menggeleng pelan melihat sikap angkuh Aldino yang sedang memperbudak Aletha. Dengan langkah panjangnya, Darren berjalan mendekati Aldino dan menepuk pelan bahu Aldino. "Eh Dar, udah balik Lo dari toilet? Gimana lancar buang airnya?" kekeh Aldino sambil menatap Darren. "Aman," balas Darren yang langsung membuat Aldino terkekeh geli mendengarnya. "Muka Lo sampai pucat gitu, Lo udah ngelakuin yang terbaik bro," ucap Aldino dengan kekehannya sambil menepuk-nepuk pelan bahu Darren. Darren menatap Aletha yang tampak kesusahan memasukkan koper-koper ke bagasi bus, ia menatap Aldino lalu menatap Aletha seakan ingin menanyakan kepada Aldino apa yang sedang terjadi dengan Aletha. "Oh si cupu? Biasa lagi kerja, gue nyuruh dia masukin koper-koper punya cewek-cewek ke bagasi," ucap Aldino santai sambil melipat tangannya dengan santainya, ucapan Aldino barusan tentu saja membuat Darren sangat kesal melihat sikap Aldino. Darren hendak mendekati Aletha namun langsung di tahan oleh Aldino, Darren menoleh ke arah Aldino yang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan repot-repot buat bantu dia Dar, biarin aja, kita cukup ngawasin dia dari sini," ucap Aldino namun tidak digubris oleh Darren, ia melepaskan tangan Aldino yang mencekal lengannya lalu berjalan mendekati Aletha yang tampak kesusahan membawa koper, Darren langsung membantu Aletha hingga membuat Aletha kaget melihat Darren yang datang secara tiba-tiba. "Lo masuk ke bus, biar gue yang beresin koper-koper nya," ucap Darren yang membuat Aletha langsung mengangguk pelan sambil menghela nafas lelah. "Makasih ya," ucap Aletha namun tidak dibalas Darren. Aletha langsung berjalan menuju bus namun ia langsung bergidik ngeri ketika melihat tatapan Aldino yang seakan ingin membunuhnya saat ini juga. Dengan langkah pastinya Aletha berlalu begitu saja mengandaikan Aldino yang kesal setengah mati melihat Darren yang membiarkan Aletha terbebas dari pekerjaan yang diberikannya. "Al, bantuin gue, berat nih!" ucap Darren yang membuat Aldino langsung menghela nafas kasar lalu ia ikut membantu Darren memasukkan koper-koper ke dalam bagasi bus. "Sialan, kenapa sih tuh cewek-cewek pas bawa koper, ini cuma study tour selama tiga hari bukan sebulan!" umpat Aldino kesal. *** Hallo, share cerita ini ke teman-teman kalian ya dan jangan lupa untuk tap Love:)
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN