"Mama, apa mama juga mencurigai Aruna?" Pertanyaan kak Adrian membuatku mendongak. "Emmm ... bukan curiga, sayang. Tapi ... barangkali ada. Karena, bisa jadi mereka sengaja menyimpan cincin itu di apartemen Aruna sebelumnya, agar ketika digeledah, Aruna terbukti bersalah. Itu ... pemikiran papa, A." Mama Sari berusaha menjelaskan. Aku terdiam di antara perbincangan mereka. Aku memang belum sempat memeriksa semua barang. Tapi, dari barang yang sudah kupakai, tidak ada cincin yang kutemukan. Sisa barang yang lain tersimpan di kamar belakang yang tak terpakai di vila ini, entah jika barang-barang itu diperiksa. "Sukma terlihat marah karena Aruna langsung menghilang, bahkan kabar apartemenmu yang telah terjual dengan sangat cepat juga membuat mereka curiga. Sehingga tuduhan itu pun beralih