"Apa? Mencuri berlian?" Mama Sari pun juga terkejut kala mendengar kata-kata itu meluncur dari mulutku ketika kami berbicara di meja makan. Seketika aku dan kak Adrian menengok ke arah mama. Ia berjalan menghampiri kami dengan ekspresi yang benar-benar kesal. Hentakkan kakinya memang tidak keras, namun terdengar begitu berat menghantam lantai. "Kata Aruna, dia mendengr hal ini di berita pagi tadi di TV, Ma. Ini sama sekali jauh dari apa yang kita bicarakan kemarin." Kak Adrian menimpali bicara. "Amih." Mama sari tampak berpikir sambil meremas jarinya. "Apa amih tahu?" Kak Adrian menggeleng. "Bahkan apa yang dikatakan amih saat kumpulan kemarin menunjukkan jika amih juga tidak tahu menahu mengenai hal ini. Apa yang amih tahu saat itu, sama dengan yang kita tahu sebelum ini." Mama Sari