Leyna menggeliat merasakan dekapan yang kini semakin kencang berada di sekitar pinggangnya. Matanya terbuka dan menemukan Jensen tengah berbaring tepat di hadapannya. Melingkupi tubuh polosnya dengan pelukan hangat yang menenangkan, Leyna membetulkan posisi tubuhnya agar wajahnya tepat berada di depan wajah Jensen yang sedang terlelap. Wajahnya terlihat tampan, garis rahangnya terpahat dengan tegas memberikan kesan pria keras yang tak tersentuh. Jensen memiliki hidung yang mancung, matanya yang berwarna begitu cerah hingga membuatnya bergetar. Ada janggut halus di sekitar dagunya yang mulai tumbuh. Leyna merasa terpanggil untuk menyentuhnya, perlahan-lahan ia menempelkan tangannya di sana lalu tiba-tiba mata Jensen terbuka hingga membuat Leyna terkejut. Spontan Leyna melepaskan tangann