*** Careen melangkah pelan dari ruang keluarga menuju dapur, namun langkahnya terhenti mendadak. Ia bersembunyi di balik tembok, mengintip dua sosok yang duduk di meja makan. Mereka adalah Willem, putranya, dan Marina. Meskipun jarak cukup jauh, Careen berusaha mendengarkan percakapan mereka. Namun, kata-kata yang terucap terhalang oleh jarak, sehingga ia hanya bisa menebak isi obrolan itu dari ekspresi wajah mereka. Careen merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam tatapan Willem ketika ia melihat Marina. Tiba-tiba, Careen terkejut ketika Willem berdiri dari kursinya. Ia membulatkan mata, tak percaya dengan apa yang akan terjadi. Dalam sekejap, Careen melihat putranya itu mendekati Marina dan mengecup bibir wanita itu dengan lembut, seolah-olah dunia di sekitar mereka lenyap seketika.