Terjebak ke Lubang Jebakan Sendiri
Berkali-kali Abu Jahal gagal membunuh Rasulullah SAW. Ia lalu merencanakan membunuh beliau dengan menjebaknya ke dalam sebuah lubang yang dalam, tapi ia sendiri terperosok ke dalamnya.
Semalaman Abu Jahal menggali lubang di depan pintu masuk rumahnya. Begitu selesai, ia menutupinya dengan ranting-ranting pohon kurma, dan menaburinya dengan rumput. Lalu, di atasnya lagi ia taburkan tanah tipis, sehingga tak seorang pun menyangka lubang itu merupakan jebakan. Jika ada orang menginjaknya, biarpun seorang anak kecil, pasti ia terjerembab ke dalamnya.
Setelah semua persiapan selesai, Abu Jahal menyuruh salah seorang pembantunya menemui Rasulullah SAW, mengabarkan bahwa ia sedang sakit. Ia lalu berbaring di tempat tidur, pura-pura sakit keras. Rasulullah SAW, yang mendengar Abu Jahal sakit keras, segera menjenguknya. Walaupun Abu Jahal selalu mengejek, mencaci maki, dan pernah berusaha membunuhnya, beliau tetap bersikap baik.
Dengan tenang dan berwibawa, Rasulullah SAW tanpa curiga sedikit pun melangkah. Ketika langkah beliau kira-kira tinggal sejengkal lagi dari jebakan itu, Rasulullah SAW dibisiki oleh Malaikat Jibril bahwa Abu Jahal telah mempersiapkan lubang jebakan yang hampir saja diinjaknya. Jibril juga menyarankan agar beliau pulang saja, mengurungkan niatnya menjenguk Abu Jahal, karena ia sebenarnya tidak sakit.
Mendengar saran Jibril itu, beliau pulang. Mengetahui Rasulullah SAW tidak jadi masuk ke rumahnya, tanpa pikir panjang ia segera melompat dari tempat tidur, bergegas mengejar Rasulullah SAW. “Hai, Muhammad! Kemarilah, kemari!” teriaknya berkali-kali. Dengan tergopoh-gopoh ia membuka pintu. Ia sama sekali lupa bahwa ia telah membuat jebatan di depan pintu rumahnya.
Ketika kakinya menginjak jebakan yang dibuatnya sendiri itu, terdengarlah bunyi ranting-ranting kering yang terinjak, ”Kraaak...! Bum...!”
Abu Jahal terperosok ke dalam lubang jebakan yang digalinya sendiri. Di dalamnya yang ada hanyalah suasana yang gelap dan pengap, sementara rasa sakit dan dongkol menjalar dari kakinya yang kekar ke sekujur tubuh.
Tangannya mencoba menggapai bibir lubang, namun seluruh daya upayanya nihil.
”Tolong-tolong!” teriaknya berkali-kali.
Semakin Terperosok
Mendengar teriakan minta tolong itu, beberapa pembantunya berdatangan mendekat ke arah lubang di depan pintu. Mereka melihat majikannya terpuruk ke dalam lubang yang gelap dan pengap itu. Maka beramai-ramailah mereka menolongnya. Tapi, usaha mereka sia-sia. Berbagai cara mereka tempuh, dengan tangga dan tali panjang, namun tetap tak tergapai oleh tangan Abu Jahal. Ia semakin dalam terperosok ke dalam lubang.
Akhirnya Abu Jahal menyadari, keselamatan jiwanya terancam. Maka segeralah ia berteriak sekuat tenaga, “Pergilah kepada Muhammad! Mintalah ia menolongku! Sebab, tidak ada orang yang bisa menolongku kecuali dia.”
Maka dengan langkah tergopoh-gopoh, salah seorang pembantunya menghadap Rasulullah SAW menyampaikan keadaan dan pesan majikannya.
Dengan bijaksana, Rasulullah SAW memaklumi apa yang sedang terjadi. Bahkan beliau pun segara memaafkan, dan bersedia menolong Abu Jahal, yang berkali-kali telah berusaha mencelakakannya. Maka beliau pun bergegas ke rumah Abu Jahal. Ketika Rasulullah SAW tiba, Abu Jahal merengek, “Wahai Muhammad, jika engkau berhasil mengeluarkan aku, aku akan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya!”
“Baiklah,” jawab Rasulullah SAW dengan nada suara yang halus dan berwibawa. Beliau lalu mengulurkan tangan kanannya ke dalam lubang yang sangat dalam itu. Dan Abu Jahal pun bisa keluar dari lubang jebakan yang dibuatnya sendiri, selamat tak kurang suatu apa. Berkat mukjizat dari Allah SWT, Rasulullah SAW mampu mengeluarkan Abu Jahal hanya dengan sekali angkat.
Tapi, dasar gembong kafir. Rupanya hati Abu Jahal memang sudah tertutup dari hidayah. Begitu selamat, ia malah mengejek Rasulullah SAW, “Wah, hebat benar sihirmu, ya Muhammad!” Lalu, ia berlalu dari hadapan Rasulullah SAW. Beliau tetap bersabar. Tak lama kemudian Rasulullah SAW pun pulang.
Sampai di rumah, beliau menceritakan terperosoknya Abu Jahal ke dalam lubang jebakan buatannya sendiri kepada para sahabat, yang sejak tadi sudah berkumpul hendak mendengarkan tausiah Rasulullah SAW. Maka beliau pun bersabda, ”Barang siapa menggali lubang untuk mencelakakan saudaranya yang muslim, niscaya ia sendiri yang akan terperosok ke dalamnya.”