Aku tertegun. Secara pribadi aku pun merasakan hal yang sama. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Erik sangat nyaman dan mengasyikan diajak bersahabat. Dia bahkan cocok jadi dewa penghibur. Erik memiliki kepribadian yang sedikit unik. Terkesan polos, senang mengabdikan diri dan nerima dirinya apa adanya. Yang utama lagi, dia memiliki kejujuran dan kecerdasan yang relatif baik. "Are you agree, my Brother?" Erik kembali bertanya setelah aku hanya melongo beberapa saat. "Halah, omongan lu ketinggian, Masbro!" Aku terbelalak menahan geli dan tawa. Wajah polosnya membuat jiwa menamparku meronta ronta. "Eiit jangan menghina Gini-gini saya lulusan SMA, Bang. Ya walaupun sekolah kampung, swasta numpang di SD, gratis lagi hehehe." Erik tersenyum dengan nada bicaranya yang makin ant