Dengan gerakan perlahan, kelopak mata wanita itu mulai terbuka. Kiran mengerjapkan matanya sesaat lalu menatap sekeliling tanpa reaksi apapun. Sayup-sayup ia bisa mendengar suara beberapa orang sedang berbincang dari kejauhan. Kiran mencoba menoleh ke sisi kanannya, dan melihat punggung tegap yang sudah tak asing baginya, sedang berbicara sangat serius dengan dokter lainnya. "Rio ...." Panggilnya melirih. Rio yang mendengar seruan namanya, seketika menoleh ke belakang dan bergegas menghampiri Kiran, disusul oleh Rega dari belakang. Tanpa banyak bertanya, Rio mulai mengecek kondisi wanita itu, menyenter kedua pupil mata Kiran dengan senter kecil, lalu seketika terdiam dan menatap pada Rega. "Kiran, bisa dengar suara saya?" tanya Rega. Wanita yang tengah terbaring di atas brankarnya itu