LAMARAN KELUARGA LEON

1145 Kata

Zevannya masih terlelap dalam pelukan Adrian. Ingatannya tentang masalah yang tengah dihadapi di tengah-tengah keluarganya membuat wanita itu enggan untuk pulang. Padahal sekarang waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Sayangnya, kebersamaannya dengan sang suami harus terganggu dengan dering ponselnya yang seolah tidak mau berhenti. “Sayang, ada telepon. Angkat dulu, siapa tahu penting.” Adrian menepuk-nepuk pipi Zevannya pelan, berusaha membuat wanita itu terbangun dari tidurnya. Wanita itu melepaskan dekapannya dari tubuh sang suami. Menggeliat, sekedar melemaskan otot tubuhnya, sebelum akhirnya dia membuka mata. Zevannya mengulurkan tangannya, mengambil ponselnya yang terletak tidak jauh darinya. Dia menemukan nama mama di layar. Dengan gerakan malas, dia menerima panggilan dari wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN