RMH 004 || Malu

2012 Kata
Fiorella menundukkan penglihatannya, sungguh! Ia takut menatap manik coklat seorang Christian Xander. Gadis itu memainkan tangannya yang dingin. Astaga! Apa yang telah ia lakukan?! Ia baru saja membentak bahkan memaki pemilik Christian's Corp. "Maafkan aku" Cicit Fiorella tanpa melihat manik Christian. "Nona..." "Fio, namaku Fiorella" "Yah, nona Fiorella jangan khawatir aku tidak apa-apa" Ujar Christian pelan. "Tapi aku baru saja memaki dan menghajarmu tadi" Lagi-lagi ucapan itu ia ucapkan tanpa melihat wajah Christian yang tengah tersenyum melihat rona merah di kedua pipi Fiorella. Ia angkat dagu Fiorella dengan ibu jari kanannya, lalu ia selami manik hazelnut milik gadis itu. "Jangan menunduk, tatap lawan bicaramu jika sedang bicara Nona Fio" "Ah, a-aku benar-benar minta maaf Mr. Xander" "Tak apa, jangan pikirkan." "Tapi waktu untuk audisi modellingnya sudah habis ya?" Tanya Fiorella dengan wajah yang terlihat sangat menggemaskan. Christian menatap jam tangan rolex yang melingkar di pergelangan tangan kanannya lalu ia tatap Fiorella dengan tatapan sendunya. "Berakhir tiga menit yang lalu" Ujar Christian semakin membuat Fiorella menunduk. "Baiklah, a-aku akan pulang saja" Saat hendak membalikkan tubuhnya, tangan Christian terlebih dahulu mencekal pergelangan tangan Fiorella. "Tunggu dulu nona Fio" Fiorella membalikkan tubuhnya dan menatap manik Christian dengan tatapan sendunya. "Iya?" "Aku memberimu waktu" "Maksudmu?" "Perpanjangan waktu, untukmu" "Serius?" "Ya" Fiorella tersenyum lebar, ia bahkan sedikit menepuk tangannya. "Tapi ada hal lain yang harus kau pikirkan sekarang" "Apa?" Tanya Fiorella dengan alis yang menaut. "Lihat bajumu nona" Fiorella lantas menundukkan penglihatannya tepat diarah dadanya. Sial! Akibat tumpahan itu, bra hitam yang tengah ia gunakan terpampang jelas disana. "AKH!" Teriakan Fiorella kembali menggelar di dalam ruangan Christian. "Hei, jangan berteriak" Ucap Christian seraya membekap mulut Fiorella. Gadis itu langsung menyilangkan kedua tangannya tepat di dadanya. Rona merah itu kembali menghiasi kedua pipi putihnya. Ia perlahan mulai tenang saat Christian melepaskan tangannya. "Sudah, jangan pikirkan" "Aku, a-aku malu!" Ucap Fiorella dengan menundukkan kepalanya. Tanpa kata Christian melepaskan jas hitam yang melekat di tubuhnya dan memakaikannya pada gadis itu. Tentu saja Fiorella awalnya terkejut mendapati jas longgar milik Christian bertengger di kedua bahunya, ia tatap si empu jas itu dengan tatapan penuh pertanyaan. "Kau sangat ingin mengikuti audisi itu kan?" "Iya" "Lalu bagaimana aku bisa fokus saat menanyaimu nanti, sedangkan ada hal lain yang sepertinya cukup menarik untuk disuguhkan?" Tanya Christian dengan mengangkat satu alisnya. "Maafkan aku" "Jangan pikirkan, sekarang kau duduklah disana" Christian menunjuk sofa yang dekat dengan meja kerja miliknya. "Aku akan menanyaimu beberapa hal menyangkut dunia modelling, jika kau berhasil menjawabnya, tentu saja kau akan diterima" Fiorella menganggukkan kepalanya, ia lalu perlahan menjalankan kakinya serta mendudukkan tubuhnya di sofa yang dimaksud Christian. "Liam" "Ya tuan?" "Pesankan aku jas baru" "Baik" Christian melonggarkan dasi yang mencekik lehernya seraya berjalan mendekati sofa dan duduk tepat di depan Fiorella. "So, jadi apa yang memotivasimu untuk ikut bergabung dalam management ini?" Tanya Christian dengan memainkan pena di tangan kananya. "Ya, aku em. Maksudku" "Tampaknya kau masih gugup. Tunggu sebentar" Christian mendirikan tubuhnya dan berjalan kearah meja kerjanya. Ia meraih air mineral dan kembali lalu memberikannya pada Fiorella. "Minumlah" Gadis itu menatap uluran tangan Christian sesaat, sebelum ia menerima air minum yang diberikan Christian dan meminumnya. "Bagaimana?" Tanya Christian setelah Fiorella meneguk minumannya. "Lebih baik" "Bisa kita lanjutkan sesi tanya jawabnya?" "Ya, aku siap" "Jadi, apa yang memotivasi mu untuk ikut bergabung di Christian's Corp?" "Aku tau perkembangan Christian's Corp dibidang busana dan modelling sangat cepat naik. Aku percaya jika aku bergabung di management ini, aku bisa menggali potensiku lebih dalam lagi. Aku juga akan memberikan yang terbaik dari kinerjaku untuk Christian's Corp" "Hanya itu?" "Em, sebenarnya ini juga cita-citaku. Aku sudah pernah masuk ke management lain, tapi aku merasa kurang puas" "Dimana?" "De Lavega Group's" "Astaga, itu perusahaan besar. Mengapa kau keluar?" "Em, sebenarnya aku hanya ingin mencari pengalaman yang lain saja" "Well, walaupun aku masih kurang yakin dengan jawabanmu. Tapi aku tak akan mengungkitnya" "Terimakasih" "Baiklah, setelah ini asistenku akan menanyakannya lebih lanjut" "Baiklah" Christian berdiri lalu ia menekan tombol di sudut meja kerjanya. Tak lama pria yang bernama Liam itu datang dari ambang pintu dengan membawa jas biru dongker. "Dapat Liam?" "Tentu, Tuan" Christian mengangguk, pria itu mendekati asistennya dan mengambil jas biru pesanannya. "Lakukan tugasmu, tanyakan apa yang perlu ditanyakan" "Baik tuan" Liam mengangguk, ia menjalankan kakinya mendekati Fiorella dan duduk di hadapan gadis itu. "Nona Fiorella Fransisca?" "Ya, Aku Fiorella." "Baiklah. Melihat data diri yang telah kau isi, apa anda memiliki potensi lain selain di dunia modelling?" "Aku pernah kuliah bisnis, aku bisa menjadi sekretaris" "Mengagumkan, baiklah. Pertanyaan kedua, apa yang menerutmu baik untuk menjadikan seorang model menjadi model yang baik bagi produknya?" "Model yang tidak hanya menonjolkan dirinya tapi lebih menonjolkan produk yang diperagakannya, serta mencerimkan kualitas produknya" Manik coklat Christian terus menelisik gadis yang beberapa menit yang lalu menangis karenanya, entah mengapa rasanya untuk mengalihkan atensinya dari gadis itu menjadi sangat sulit?! Rasanya menatap dalam diam gadis bernama Fiorella itu menjadi kesenangannya saat ini. "Baiklah nona, semuanya sudah selesai. Jika anda diterima, maka anda bisa kemari untuk melakukan percobaan modelling. Dan jika itu berhasil, anda akan segera melakukan kontrak dengan kami" "Terimakasih banyak, aku harap aku bisa bergabung dengan Christian's Corp" Ucap Fiorella dengan senyum tipisnya. "Baiklah, terimakasih kembali" Fiorella mendirikan tubuhnya, ia cepat-cepat keluar dari ruang CEO milik Christian, rasanya untuk melihat Christian saja ia sangat malu! Sementara di dalam ruangan, Liam yang baru saja melakukan tugasnya bergerak mendekati Christian yang tengah duduk di kursi kebesarannya. "Liam?" "Iya Tuan?" "Loloskan dia" "Tapi Tuan?" "Kau tuli?" "Tidak tuan" "Maka aku tak perlu mengulangi ucapanku lagi kan, Liam?" "Baik Tuan" Christian menyeringai tipis. "Fiorella" Gumam pria itu pelan. *** Fiorella langsung memasuki apartemen milik Charlotte, gadis itu bahkan masih terengah dengan nafasnya. Saat ia hendak duduk disofa, suara Charlotte terlebih dahulu mengintruksi. "Bagaimana?" Tanya Charlotte dengan senyum manis seraya membawa secangkir s**u hangat di tangan kanannya. "Aku malu" Ucap Fiorella seraya menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Charlotteduduk di samping Fiorella, ia menyerahkan s**u hangat itu tepat dihadapan Fiorella."Minum dulu" Fiorella menatap Charlotte, ia tersenyum seraya meraih s**u yang di berikan Charlotte. Gadis itu meneguknya hingga tersisa setengah, lalu ia meletakkan gelasnya tepat diatas meja. "Sekarang ceritakan kenapa kau bisa malu" "ASTAGA CHARLOTTE!! KAU TAU AKU BARU SAJA MEMAKI BAHKAN MEMUKUL PEMILIK CHRISTIAN'S CORP DENGAN TANGAN DAN MULUTKU SENDIRI!!!" Teriak Fiorella histeris, bahkan gadis itu kembali membenamkan wajahnya di kedua telapak tangannya. "WHAT THE HELL?!" Charlotte bahkan ikut teriak menanggapi Fiorella. "Aku yakin aku tak akan bisa masuk ke management itu" Lirih Fiorella dengan menjambak rambutnya frustasi. "Hei, dengar. Bisa saja ada keajaiban, kau mungkin bisa diterima. Yang penting kau sudah mengerahkan yang terbaik dari dirimu" "Ya kau benar" "Sekarang bagaimana?" Tanya Charlotte memegang bahu Fiorella pelan. "Aku akan melakukan percobaan photoshoot besok, jika memang aku baik, mereka akan menandatangani kontraknya" "Itu artinya kau masih punya kesempatan" "Ya kau benar" "Baiklah, sekarang jangan sedih lagi. Lebih baik kita melakukan sesuatu" "Apa?" Tanya Fiorella dengan lemas, sungguh! Ia tidak dengan mood yang baik kali ini. "Em, bagaimana jika kita menonton film?" "Ya, kurasa itu cukup menarik" "Baiklah, ayo!" Pergelangan tangan Fiorella di tarik pelan oleh Charlotte, mereka berhenti di depan sebuah TV yang lumayan besar."Duduk lah" "Baiklah" Fiorella menuruti ucapan Charlotte, ia duduk tepat di depan TV. Charlotte mulai mencari film yang tepat untuk mereka tonton."Film apa itu?" "Aquaman" "Aquaman?" Tanya Fiorella pelan. "Ya, ini film tentang Atlantis. Kau tau, aku sangat antusias dengan dunia air" Ucap Charlotte dengan senyum lebarnya. "Baiklah" Mereka mulai menonton film itu dengan tenang. Ditemani dengan kue meringue kisses..Fiorella perlahan mulai menikmati film tersebut, hingga film yang mereka tonton berada di dalam adegan action, dimana si pemeran utama mulai menghajar musuh-musuhnya. "Ya! Hajar terus!!" Ucap Fiorella dengan memasukkan kue yang dibuat oleh Charlotte. "Ya! Terus tinju!!" Timpal Charlotte dengan menggebu-gebu. Ditengah kegiatan mereka, layar ponsel Fiorella tiba-tiba menyala, namun si pemilik tak menyadarinya, ia justru semakin tertarik di dalam film yang sedang berputar. Charlotte melirik kearah ponsel Fiorella, ia langsung menepuk bahu Fiorella pelan. "Fio" "Hm?" Tanya Fiorella tak menanggapi, justru ia lebih fokus pada film dan kue bikinan Charlotte. "FIO!" "AH APA!" Teriak Fiorella dengan tubuh yang ikut berjangkit. "Ponselmu!" "Apa?" "Ponselmu!" Fiorella melirikkan matanya menatap ponselnya, benar ada panggilan dari nomor yang tidak dikenal."Aku tak tau nomornya" "Angkat saja siapa tau penting" "Kan siapa tau, bisa saja itu penggemar ku" "Dasar!" Charlotte tertawa seraya menoyor kepala Fiorella pelan. "Aku bercanda" Fiorella pun mengangkat panggilan teleponnya, sementara Charlotte mempause film yang sedang mereka tonton."Iya, ini siapa?" Ucap Fiorella dengan nada girangnya. Tak menemukan jawaban, gadis itu kembali mengeluarkan suaranya. "Halo, ada orang? Ini siapa?" Tanya Fiorella dengan menautkan alisnya pelan. "Jika kau tak ingin bicara, aku akan menutup teleponnya!" Ancam Fiorella dengan suara tegasnya namun tetap tidak mendapat jawaban. "Baiklah, rupanya kau memang ingin bermain-main denganku! Aku bahkan akan memblokir nomormu!" Saat hendak menutup panggilan itu suara seseorang membuat Fiorella membeku seketika. "Kau akan memblokir nomor boss mu sendiri?" Mata Fiorella seakan hendak keluar dari sarangnya saat mendapati suara bariton menyapa telak indra pendengarannya. "S-siapa ini?" "Kau tak mengenalku?" "Siapa kau?" "Boss mu" Otak gadis itu mulai berputar, tunggu! Boss! Apa ini pria itu? "Kau Christian?" "Ya, aku boss yang kau pukul dan kau maki hari ini" "Astaga! Maafkan aku sungguh, aku tak tau kalau ini adalah dirimu. Aku pikir ini hanya orang iseng, karena dari tadi kau tak menjawabku_" "Kau ini cerewet sekali ya" "Hm, maaf" "Jadi, apa aku salah jika menghubungi mu?" "Tidak, kau tidak salah. Aku hanya kaget saja tadi" "Ya, tak apa" "Em, jadi ada apa Mr. Xander?" "Tian, cukup panggil aku Tian. Tak usah seformal itu" "Tapi kau adalah boss ku" "Lalu?" "Itu tak sopan" "Jangan pikirkan, kau tak perlu melakukan itu, aku cukup tertarik dengan tingkah mu hari ini. Jadi kau punya tempat lain di dalam diriku" Sontak saja, ucapan Christian berhasil membuat rona merah di wajah putih Fiorella tergambar jelas. "Ah, maksudmu? Aku tak mengerti" "Maka jangan dimengerti, aku menghubungimu untuk mengatakan. Kau diterima, dan besok kau bisa langsung menandatangani kontrakmu, tak perlu ada uji coba lain" "Tapi bukankah_" "Kau membantah atasanmu?" "Tidak, aku_" "Lagipula, aku menghubungimu juga hanya ingin memastikan keadaan orang yang berhasil mencuri perhatianku baik-baik saja" Ucapan Christian lagi dan lagi berhasil membuat Fiorella kelimpungan. Gadis itu tersipu malu saat ini. "Mr. Xander kau_" "Sepertinya kau tengah tersipu nona Fio" "A-aku maksudku, apa aku tak_" "Hm, ucapanmu yang tak beraturan itu menjawab semuanya" "Tian, aku_" "Ya, Fio? Coba ulang panggilan itu" "Tian" "Ku mohon sekali lagi" "Tian" "Kau tau Fio, rasanya saat mendengar namaku disebut olehmu, jantungku berdetak menggila saat ini" Ucap Christian pelan. "Tian, aku_" "Ah, sekali lagi kau membuat jantungku menggila" Fiorella sudah tak bisa lagi membendung senyum manisnya, astaga! Apa yang telah terjadi padanya! Mendengar suara Christian yang seakan menggetarkan hatinya mampu membuat Fiorella merona tiada berhenti. "Fio, kau masih disana?" "Ya, em. Maksudku ya, aku disini" "Sepertinya aku harus menyudahi ini, jika tidak kau dan aku bisa terkena serangan jantung" Fiorella tersenyum manis, ia mengangguk pelan. "Kau benar" "Baiklah, happy nice day" "Thank you" Fiorella memutuskan sambungan teleponnya, ia menatap Charlotte dan sedetik setelah itu. "KYA!!!" Charlotte yang memang sudah penasaran sedari tadi langsung menatap penuh pertanyaan pada Fiorella. "Kenapa? Siapa yang menghubungimu?" "ASTAGA! ASTAGA! AKU_" "Kenapa Fio?!" Desak Charlotte dengan menggerakkan lengan atas Fiorella. "Tadi Christian, dia ... Dia memberikan kabar kalau besok aku bisa langsung tanda tangan kontrak, dan ... Dan_" "DAN APA?!" Sentak Charlotte tidak tahan. "Dia menanyai kabarku, bahkan dia astaga! Dia membuatku merona tanpa henti!!" "Kau memang ajaib, bahkan baru sehari bertemu kau bisa langsung memikat seorang CEO besar seperti Christian Xander!" "Astaga aku bahagia!!" Fiorella langsung memeluk tubuh Charlotte erat. "Selamat Fio!" "Terimakasih" Balas Fiorella dengan senyum tipisnya. *** Sementara di dalam sebuah ruangan Christian bersama dengan Liam memandang langit dengan tatapan tajamnya. "Kau sudah dapatkan pria itu?" "Sudah Tuan" Balas Liam dengan kepalanya yang menunduk. "Bawa ke markas, kita bisa menyiksanya nanti malam" "Baik Tuan" Christian membalikkan tubuhnya, ia tatap Liam dengan pandangan teduhnya. "Siapkan apa yang perlu disiapkan untuk nanti malam, intinya aku ingin pria itu mati mengenaskan di tanganku!" "Sesuai perintahmu Tuan"Christian menyeringai dengan mengerikan, pria itu memasukkan tangannya disaku celana bahannya. "Welcome to the hell bas*ard!" ♣♣♣
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN