Arseno meletakan jubah dokternya pada kursi sembari menghela panjang. Pemuda jangkung itu menoleh pelan dengan memutar mata jengah melihat Alvaro sudah tersenyum lebar kearahnya di dalam ruangannya. Dua hari sudah setelah kepulangan mereka dari liburan, di Villa keluarga Azzam. Arseno menarik kursi, kembali duduk berhadapan dengan pemuda yang kini mengerling berbinar kearahnya seakan menginginkan sesuatu. "Bisa, kan? Elo pasti bisa lah. Elo kan kaya, Sen." Ujar Alvaro masih berusaha membujuk dengan mencolek-colek lengan Arseno yang tergeletak di atas meja. Arseno mendesah dengan berdecak lirih. "Gak bisa. Elo harus ngulang, masalahnya masih setengah semester kan elo kuliahnya. Gak bisa langsung lulus terus tiba tiba jadi dokter." Jelas pemuda itu dengan datar menatap Alvaro yang sudah