Hembusan angin malam di depan Villa membuat pemuda itu bersungut memeluk lututnya dan mengerjap menatap teman-temannya yang lain yang duduk melingkar di hadapan api unggun. Pemuda itu melirik kecil Alvaro yang menggeser tubuhnya dan mendekat kearahnya membuat pemuda itu mendengus pelan. "Kenapa lo? Keruh amat tuh muka?" Tanya Alvaro dengan alis mengkerut melihat kembarannya itu sedari tadi terdiam dengan rahang mengeras, "elo ngerasa panas yah, ngelihat Memet jalan sama Malika? Makanya gercep dong." Tambah Alvaro dengan mengerling jahil, Arseno berdecak lirih sembari membuang muka tidak peduli. Alvaro tertawa renyah. Pemuda jangkung itu meraih kantong plastik di hadapannya dan mengambil satu kaleng minuman soda dan menyodorkan pada Arseno membuat pemuda yang memakai hoodie hitam itu mera